Posted by : Unknown 2 Jan 2014



1.   Trafo Instrumen
Trafo Arus dan/atau Trafo Tegangan : untuk meneruskan arus dan/atau tegnagan dengan perbandingan tertentu dari sirkit primer (sirkit tenaga) ke sirkit sekunder (sirkit relay) dan memisahkan sirkit sekunder dari sirkit primernya.
a.    Current Transformer (CT) / Trafo Arus
Current Transformer (CT) adalah suatu perangkat listrik yang berfungsi menurunkan arus yang besar menjadi arus dengan ukuran yang lebih kecil. CT digunakan karena dalam pengukuran arus tidak mungkin dilakukan lengsung pada arus beban atau arus gangguan, hal ini disebabkan arus sangat besar dan bertegangan sangat tinggi. Karakteristik CT ditandai oleh Current Transformer Ratio (CTR) yang merupakan perbandingan antara arus yang dilewatkan oleh sisi primer dengan arus yang dilewatkan oleh sisi sekunder.
b.    Potential transformer / Trafo Tegangan
Potential Transformer adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah yang sesuai dengan setting relay. Trafo ini juga memiliki angka perbandingan lilitan/tegangan primer dan sekunder yang menunjukkan kelasnya.

2.   Rele
Rele proteksi adalah sebuah peralatan listrik yang dirancang untuk mendeteksi bila terjadi gangguan atau system tenaga listrik tidak normal. Rele pengaman merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu system tenaga listrik, dimana gangguan segera dapat dilokalisir dan dihilangkan sebelum menimbulkan akibat lebih luas.
Rele / Relay berasal dari teknik telegrafi, dimana sebuah coil di-energize oleh arus lemah, dan coil ini menarik armature untuk menutup kontak. Rele merupakan jantung dari proteksi system tenaga listrik, dan telah berkembang menjadi peralatan yang rumit. Rele dibedakan dalam dua kelompok :
a.    Komparator : Mendeteksi dan mengukur kondisi abnormal, dan membuka/menutup kontak (trip).
b.    Auxiliary relays : dirancang untuk dipakai di auxiliary circuit yang dikontrol oleh rele komparator, dan membuka/menutup kontak-kontak lain 9yang umumnya berarus kuat).
Relay Proteksi : sebagai elemen perasa yang mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya.

3.   Circuit Breaker (CB)
Pemutus Tenaga (PMT) : sebagai pemutus arus gangguan di dalam sirkit tenaga untuk melepaskan bagian system yang terganggu. Dengan perkataan lain “membebaskan system dari gangguan” (fault clearing). PMT menerima perintah (sinyal trip) dari relay proteksi untuk membuka.
Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang berguna untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam kondisi terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik pada kondisi normal maupun saat terdapat gangguan. Berdasarkan media pemutus listrik / pemadam bunga api, terdapat empat jenis CB sbb:
a.    Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media berupa udara.
b.    Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media vakum.
c.    Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media berupa gas SF6.
d.    Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media berupa minyak.
Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu peralatan untuk menjadi pemutus daya :
ü  Mampu menyalurkan arus maksimum system secara kontinu.
ü  Mampu memutuskan atau menutup jaringan dalam keadaan berbeban ataupun dalam keadaan hubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus daya itu sendiri.
ü  Mampu mamutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi.

4.   DC System Power Supply (Catu Daya)
DC system power supply merupakan pencatu daya cadangan yang terdiri dari battery charger, sebagai peralatan yang mengubah AC ke DC, dan battery, sebagai penyimpanan daya cadangan. Sebagai peralatan proteksi, DC system power supply merupakan peralatan yang sangat vital karena jika terjadi gangguan menyebabkan CB membuka. Charger sebenarnya adalah sumber utama dari DC power supply, karena charger adalah alat untuk merubah AC power menjadi DC power (rectifier).
Battery (aki) : sebagai sumber tenaga untuk mengetrip PMT dan catu daya untuk relay (relay digital/relay static) dan relay bantu (auxiliary relay).

5.   Kabel Kontrol
Hubungan antara komponen-komponen proteksi sebagai suatu system proteksi yang sederhana dapat dilihat pada Gbr. A untuk system tegangan menengah (TM) atau tegangan tinggi (TT), dan Gbr. B, untuk system tegangan ekstra tinggi (TET) yang menggunakan proteksi dobel (duplicate).
 

Diberdayakan oleh Blogger.
Welcome to My Blog

Labels

Blogger templates

Follow Me !

Pengikut

- Copyright © MEKA TRONIKA -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -