Posted by : Unknown
29 Des 2013
I.
Sistem
Proteksi
Sistem
Proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang
dirancang untuk mengidentifikasi kondisi system tenaga listrik dan bekerja
berdasarkan informasi yang diperoleh dari system tersebut seperti arus,
tegangan atau sudut fasa antara keduanya. Informasi yang diperoleh dari system tenaga
listrik akan digunakan untuk membandingkan besarannya dengan besaran
ambang-batas (threshold setting) pada peralatan proteksi. Apabila besaran yang
diperoleh dari system melebihi setting ambang-batas peralatan proteksi, maka system
proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut.
Definisi system
proteksi adalah suatu system pengamanan terhadap peralatan listrik, yang
diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi, dan
penyebab yang lainnya.
II.
Fungsi
Relai Pengaman
Telah diuraikan diatas bahwa salah satu usaha untuk
memperkecil akibat adanya gangguan pada system adalah menggunakan relai sebagai
alat utamanya. Relai pengaman adalah susunan peralatan yang direncanakan untuk dapat
merasakan, mengukur adanya gangguan dan menentukan letak gangguan atau mulai
merasakan adanya ketidak normalan pada peralatan atau bagian system tenaga
listrik dan segera secara otomatis membuka pemutus beban untuk memisahkan
peralatan atau bagian dari system yang terganggu dan member isyarat yang berupa
lampu dan bel.
Relai pengaman yang selanjutnya disebut relai dapat
merasakan atau melihat adanya gangguan pada peralatan yang diamankan dengan
mengukur atau membandingkan kebesaran-kebesaran yang diterimanya. Yaitu misalnya
arus, tegangan, daya, sudut fase, frekwensi, impedansi dan sebagainya, dengan
kebesaran yang telah ditentukan, kemudian mengambil keputusan untuk seketika
ataupun hanya member tanda-tanda membuka pemutus beban. Pemutus beban dalam hal
ini harus mempunyai kemampuan untuk arus hubung singkat maksimum yang
melewatinya dan juga harus menutup rangkaina dalam keadaan hubung singkat yang
kemudian membuka kembali. Pemutus beban umumnya dipasang pada generator, trafo
daya, saluran transmisi, saluran distribusi dan sebagainya sedemikian rupa
sehingga masing-masing bagian system dapat dipisahkan sehingga system lainnya
tetap dapat beroperasi secara normal.
Pada system tegangan menengah dan tegangan rendah ada
kalanya sekering digunakan sebagai relai dan pemutus beban bersamaan.
Disamping tugas diatas relai juga berfungsi
menunjukan lokasi dan macam gangguannya. Dengan data tersebut memudahkan
analisa gangguannya. Dalam beberapa hala reali hanya member tanda adanya
gangguan atau kerusakan, jika dipandang gangguan atau kerusakan tersebut tidak
segera membahayakan.
Dari uraian diatas maka relai pengaman pada system tenaga
listrik berfungsi untuk :
- Mengurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang terganggu.
- Memperkecil bahaya bagi manusia
- Merasakan mengukur dan menentukan bagian system yang terganggu serta memisahkan secepatnya sehingga sistem lainnya yang tidak terganggu dapat beroperasi secara normal.
- Memberitahu operator adanya gangguan dan lokasinya (announciation)
- Melepaskan bagian system yang terganggu (fault clearing)
- Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya pada bagian system yang diamankannya. (fault detection)
- Mengurangi pengaruh gangguan terhadap bagian system yang lain yang tidak terganggu didalam system tersebut disamping itu mencegah meluasnya gangguan.
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2013
(164)
-
▼
Desember
(12)
- Sistem Proteksi dan Fungsi Relai Pengaman
- Mengurangi Pengaruh Gangguan Pada Sistem Tenaga Li...
- Praktikum Penguat Transistor Kolektor Bersama (Com...
- Praktikum Transistor Sebagai Saklar
- Soal Kuis Sistem Tenaga Listrik (STL)
- Praktikum Penyearah Gelombang Menggunakan Center T...
- Praktikum Penyearah Gelombang Penuh
- Praktikum Penyearah Setengah Gelombang
- Telekomunikasi dengan Wireless
- Syarat-syarat Relay Proteksi
- Transistor Sebagai Penguat
- Perhitungan Jumlah Lift dalam Satu Zone
-
▼
Desember
(12)
Posting Komentar