Posted by : Unknown
18 Des 2013
Dalam perencanaan sistem
proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi yang baik diperlukan
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Sensitif
Suatu relay proteksi bertugas
mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu dari suatu sisitem tenaga
listrik, alat atau bagian sisitem yang termasuk dalam jangkauan pengamanannya.
Relay proteksi mendeteksi adanya gangguan yang terjadi di daerah pengamanannya
dan harus cukup sensitif untuk mendeteksi gangguan tersebut dengan rangsangan
minimum dan bila perlu hanya mentripkan pemutus tenaga (PMT) untuk memisahkan
bagian sistem yang terganggu, sedangkan bagian sistem yang sehat dalam hal ini
tidak boleh terbuka.
Relay dikatakan sensitif apabila dapat bekerja dengan masukan dari besaran yang dideteksi kecil. Jadi relay dapat bekerja pada awal kejadian. Hal ini memberikan keuntungan dimana kerusakan peralatan yang diamankan akibat gangguan menjadi kecil.
Namun demikian relai harus stabil artinya, relai harus dapat memberikan antara arus gangguan atau arus beban maksimum.
Relay dikatakan sensitif apabila dapat bekerja dengan masukan dari besaran yang dideteksi kecil. Jadi relay dapat bekerja pada awal kejadian. Hal ini memberikan keuntungan dimana kerusakan peralatan yang diamankan akibat gangguan menjadi kecil.
Namun demikian relai harus stabil artinya, relai harus dapat memberikan antara arus gangguan atau arus beban maksimum.
2. Selektif.
Selektivitas dari relay
proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam mengadakan
pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya
gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi lebih
kecil. Relay proteksi hanya akan bekerja selama kondisi tidak normal atau
gangguan yang terjadi didaerah pengamanannya dan tidak akan bekerja pada
kondisi normal atau pada keadaan gangguan yang terjadi diluar daerah
pengamanannya.
3. Cepat.
3. Cepat.
Makin cepat relay proteksi
bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan akibat gangguan, tetapi
dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang ditimbulkan oleh gangguan.
4. Handal.
Dalam keadaan normal atau
sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi tidak bekerja selama
berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila diperlukan
harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja dapat
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada peralatan yang diamankan atau
mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman
yang lebih luas. Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay proteksi harus
dilakukan pengujian secara periodik.
5. Ekonomis.
Dalam menentukan relai pengaman yang akan digunakan harus ditinjau tehno ekonomisnya. Misalkan untuk sistem distribusi tegangan menengah yang radial tidak diperlukan relai rumit dan sangat cepat bekerjanya, atau misalnya trafo distribusi yang hanya 1000 kVA menggunakan relai diferensial. Dengan biaya yang
sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai kemampuan pengamanan
yang sebesar-besarnya.
6. Sederhana.
Perangkat relay proteksi
diisyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan fleksibel. Misalkan pengaman untuk sistem tegangan ekstra tinggi tidak boleh hanya dengan pengaman yang sederhana, misalnya hanya dengan relai arus lebih saja, tetapi harus menggunakan relai jarak dengan intertriping dan ganda.
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2013
(164)
-
▼
Desember
(12)
- Sistem Proteksi dan Fungsi Relai Pengaman
- Mengurangi Pengaruh Gangguan Pada Sistem Tenaga Li...
- Praktikum Penguat Transistor Kolektor Bersama (Com...
- Praktikum Transistor Sebagai Saklar
- Soal Kuis Sistem Tenaga Listrik (STL)
- Praktikum Penyearah Gelombang Menggunakan Center T...
- Praktikum Penyearah Gelombang Penuh
- Praktikum Penyearah Setengah Gelombang
- Telekomunikasi dengan Wireless
- Syarat-syarat Relay Proteksi
- Transistor Sebagai Penguat
- Perhitungan Jumlah Lift dalam Satu Zone
-
▼
Desember
(12)
Posting Komentar