Posted by : Unknown
15 Des 2013
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor sebagai penguat, sudah bukan barang yang tabu
lagi di dunia rangkaian elektronika bahwa transistor dapat kita gunakan untuk
berbagai macam keperluan salah satunya sebut saja salah satu fungsinya yaitu
transistor yang digunakan sebagai penguat. Nah penggunaan ini biasanya paling
banyak digunakan di rangkaian rangkaian elektronika yang sifatnya masih analog
misalnya saja ketika diggunakan sebagai penguat yaitu penguat arus,penguat
tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temui
pada rangkaian Pree-Amp Head , Pree-Amp Mic, Mixer, Echo, Tone Control,
Amplifier dan lain-lain.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau
arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang
melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting
dalam dunia elektronik modern. Dalam
angkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat
sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaiandigital, transistor digunakan sebagai
saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian
rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen
lainnya.
Prinsip yang di pakai didalam transistor sebagai penguat
yaitu arus kecil pada basis dipakai untuk mengontrol arus yang lebih besar yang
diberikan ke kolektor melalui transistor tersebut. Dari sini bisa kita lihat
bahwa fungsi dari transistor adalah hanya sebagai penguat ketika arus basis
akan berubah. Perubahan arus kecil pada basis inilah yang dinamakan dengan
perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke emitter.
Kelebihan dari transistor penguat bukan sekedar bisa
menguatkan sinyal, namun transistor ini juga dapat di pakai sebagai penguat
arus, penguat daya dan penguat tegangan. Di bawah ini gambar yang biasa di
pakai dalam rangkaian transistor khususnya sebagai penguat yang biasa di pakai
dalam rangkaian amplifier sedehana.
Untuk Eksperiment Silakan dibandingkan Input/Output dari
rangkaian Penguat Berikut:
Penguat Kelas A
Penguat Kelas B
Penguat Kelas AB
Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output,
transistor yang sebagai penguat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Penguat
Common Base (grounded-base)
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis
transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil
pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat
tegangan.
Sifat atau karakter pada Penguat Common Base adalah :
•
Adanya isolasi input dan output
tinggi sehingga Feedback lebih kecil
•
Cocok sebagai Pre-Amp karena
mempunyai impedansi input tinggi yang dapat menguatkan sinyal kecil
•
Dapat dipakai sebagai penguat
frekuensi tinggi (biasanya terdapat pada jalur UHF dan VHF)
•
Dapat dipakai sebagai buffer atau
penyangga
2. Penguat
Common Emitor
Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor
di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki
kolektor . serta mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian
ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah
Collector.
Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common
Emitor:
•
Signal output berbeda phasa 180
derajat atau berbalik phasa sebesar 180 derajat terhadap sinyal input.
•
Sangat memungkinkan adanya osilasi
akibat feedback atau umpan balik positif,sehingga untuk mencegahnya sering dipasang feedback
negatif.
•
Sering dipakai sebagai penguat audio
(frekuensi rendah) terutama pada sinyal audio
•
Mempunyai stabilitas penguatan
rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias transistor
3. Penguat
Common Collector
Penguat Common Collector adalah penguat dimana kaki kolektor transistor di groundkan
/ ditanahkan , lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki
emitor dan penguat ini berkarakteristik sebagai penguat arus. Rangkaian ini
hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor. Input
dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut
juga dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hapir sama
dengan tegangan input.
Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common
Collector:
•
Signal output dan signal input satu
phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)
•
Mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1
•
Mempunyai penguatan arus tinggi
(sama dengan HFE transistor)
•
Karena mempunyai Impedansi input
tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok digunakan sebagai buffer
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2013
(164)
-
▼
Desember
(12)
- Sistem Proteksi dan Fungsi Relai Pengaman
- Mengurangi Pengaruh Gangguan Pada Sistem Tenaga Li...
- Praktikum Penguat Transistor Kolektor Bersama (Com...
- Praktikum Transistor Sebagai Saklar
- Soal Kuis Sistem Tenaga Listrik (STL)
- Praktikum Penyearah Gelombang Menggunakan Center T...
- Praktikum Penyearah Gelombang Penuh
- Praktikum Penyearah Setengah Gelombang
- Telekomunikasi dengan Wireless
- Syarat-syarat Relay Proteksi
- Transistor Sebagai Penguat
- Perhitungan Jumlah Lift dalam Satu Zone
-
▼
Desember
(12)
Posting Komentar