Posted by : Unknown
16 Jan 2014
Allah Yang Mahasuci lagi
Mahatinggi telah menciptakan manusia dan dari fitrahnya manusia dikaruniai
sifat lupa. Allah telah memerintahkan kita untuk berlindung dari sifat lupa. Dalam
Al-Qur’an ada yang berbunyi, “Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.”(Al-Baqarah:286) Mahasuci Allah yang
tidak pernah sesat dan lupa, disebut juga dalam firman-Nya, “…dan tidaklah Tuhanmu itu lupa.” (Maryam:64)
Seorang pelajar adalah juga
manusia yang terkadang salah atau lupa. Di antara sebab-sebab yang menuju pada
bertambahnya sifat lupa adalah sebagai berikut.
1. Tekanan
pikiran dan tekanan urat akibat banyak beban, tanggung jawab dan semisalnya.
2. Banyak
kesibukan, baik berhubungan dengan urusan kemasyarakatan, mata pencaharian,
keintelektualan, selainnya. Sesungguhnya suatu masalah itu datangnya silih
berganti.
3. Meninggalkan
pelajaran dalam tempo waktu yang lama dengan tanpa mengulang-ulang kembali. Hal
ini karena ia tidak berpegangan dengan rancangan atau program tertentu.
4. Banyak
kesamaan dan keterpautan di antara materi-materi pelajaran.
5. Tidak
memahami dengan baik, tidak berkonsentrasi serta tidak mengulas materi karena
berbagai sebab yang di antaranya tergesa-gesa, terlalu meremehkan, dan kurang
menyimak dengan baik.
6. Di
antara karakter alami sebagian materi tersebut adalah dilupakan.
7. Di
samping sebab-sebab di atas, juga karena berbuat maksiat, banyak dosa, dan
kondisi hati yang keras serta keruh.
Cara Mengatasi Problem Lupa
Di antara cara mengatasi problem
lupa adalah sebagai berikut:
1) Meminta
pertolongan Allah Yang Mahamulia lagi Mahaagung, dengan memperbanyak doa, “Ya Allah janganlah Engkau hokum kami ketika
kami lupa atau kami salah. Ya Allah, Yang Maha Mengembalikan orang dari
kesesatan dan memberi petunjuk orang yang sesat, Engkau pemberi petunjuk jalan
kebenaran dari kesesatan. Hilangkan kesesatanku dengan kekuasaan dan
kekuatan-Mu, karena hal itu semata pemberian dan karunia-Mu.”
2) Menjalin
hubungan baik kepada Allah dengan memperbanyak istighfar, tobat, memperbanyak
ibadah, serta perbuatan baik.
3) Membiasakan
diri dengan perbuatan yang sesuai syariat, karena bila hati itu lelah, hati
akan menjadi buta.
4) Mengosongkan
pikiran dari beberapa permasalahan atau perkara-perkara yang menyibukkan,
selanjutnya berkonsentrasi dalam mempelajari, memahami, memperhatikan, dan
dengan tidak tergesa-gesa.
5) Berpedoman
sessuai dengan rancangan dan program serta tidak meninggalkan pelajaran dalam
tempo waktu yang lama.
6) Mengulang
terus tema-tema yang gampang dilupakan dengan memberinya tambahan waktu
terutama waktu malam dan pagi.
7) Menggunakan
alat bantu seperti: catatan, ringkasan, sarana-sarana pendidikan, dan sarana bantu
lainnya yang bermanfaat untuk bisa mengulang pelajaran.
8) Membuat
ringkasan di lembaran kertas ketika belajar, ada yang mengatakan, “Apa yang dihafal akan hilang, sementara apa
yang ditulis akan tetap terjaga.”
Diberdayakan oleh Blogger.
Posting Komentar