Posted by : Unknown 18 Jan 2013

Berbagai perubahan yang ada, termasuk dalam perubahan kebutuhan, harapan, dan keinginan telah membawa perubahan yang berarti dalam dunia kerja. Tuntutan dunia kerja semakin tinggi, perubahan diluar semakin cepat. Kondisi ini menuntut kemampuan perusahaan, dan individu untuk mengantisipasinya dengan cepat. Oleh sebab itu, umat Islam dan mahasiswa pada khususnya harus meningkatkan kompetensi. Bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi? Berikut beberapa hal yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi.
  1. Perluas wawasan. Memperluas wawasan dapat dilakukan melalui membaca atau mencari informasi dari berbagai sumber. Buku, majalah, artikel, searching internet, atau diskusi dengan teman-teman untuk mengetahui banyak hal. Topik apapun bisa dibaca, tentang sejarah dinosaurus, terjadinya bumi, dan sebagainya, juga membuka berbagai situs yang memuat berbagai informasi dan pengetahuan. QS An-Nahl ayat 43, memerintahkan kita untuk memperluas wawasan dengan bertanya kepada ahlinya dan berbagai sumber ilmu yang mungkin.
  2. Perluas pergaulan. Memperluas pergaulan dapat dilakukan melalui kegiatan peningkatan keterampilan sosial yang dimiliki, seperti kepekaan sosial, solidaritas pertemanan. Hal ini dapat menjadikan bertambahnya networking sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan beragam informasi ketika kita memerlukannya. terkait memperluas pergaulan, Rosulullah SAW bersabda: "barang siapa yang menginginkan rezekinya banyak, umurnya panjang, pereratlah hubungan persaudaraan" (HR Bukhari & Muslim).
  3. Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam bidang intelegensi (kecerdasan). Apakah yang dimaksud cerdas? Ternyata cerdas tidak hanya mendapat ranking di kelas, pandai menghafal, ataupun selalu mendapat nilai A. Orang memang seringkali menghubungkan kecerdasan dengan IQ. Padahal menurut Howard Gardner, kecerdasan adalah kumpulan kemampuan, dan keterampilan mental. Melalui penelitiannya, ia menemukan bahwa ternyata seorang itu belajar dan menunjukan kecerdasan mereka dengan berbagai cara sehingga semua orang dapat dikatakan cerdas dalam hal yang berbeda-beda, tidak hanya cerdas dalam satu hal saja. Ada 9 jenis intelegensi (9 indikator kecerdasan), masing-masing  tergambar melalui ciri-ciri, kegiatan-kegiatan, ataupun minat-minat tertentu. Kesembilan indikator tersebut adalah:
Linguistic intelligence, ciri-cirinya senang bermain kata-kata, memiliki minat terhadap bahasa asing, senang bercerita, atau kreatif dalam menulis ataupun membaca. kalau seorang memiliki Linguistic intelligence yang menonjol, profesi yang cocok antara lain adalah penulis novel, editor web, wartawan, pengacara, politikus, pembawa acara, penerjemah, negosiator, public relation, dan lain-lain.

Logical mathematical intelligence, ciri-cirinya senang memahami angka-angka dan konsep-konsep matematika seperti menemukan pola, melakukan pengelompokan berdasarkan ciri atau karakteristik tertentu, menyukai teka-teki, komputer, menciptakan kode-kode. Kalau seseorang memiliki Logical mathematical intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain ahli matematika, ahli statistik, komputer programmer, astronot, akuntan, ahli mekanik, sipil, dan sebagainya.

Visual spatial inteligence, ciri-cirinya kreatif, memiliki imajinasi untuk melihat dan menunjukan gagasan kepada orang lain lewat rancangan, fotografi, arsitektur dan sebagainya. Kalau seseorang memiliki visual spatial intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain arsitek, interior desainer, pembuat film, perencana kota, perancang mode dan sebagainya.

Bodily kinesthetic intelligence ciri-cirinya luwes dalam menggerakkan tubuh, senang berolah raga, senang bekerja dengan tangan dan melakukan kegiatan pertukangan dan sebagainya. Kalau seseorang memiliki vodily kinesthetic intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain olahragawan, penata rambut, ahli pahat, penari dan sebagainya.

Musical intelligence ciri-cirinya bisa mengikuti irama, melodi, dan pola suara dengan mudah, suka memainkan alat musik, menyukai banyak jenis alat musik. Kalau seseorang memiliki musical intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain musisi, pengubah lagu, penulis jingle, editor musik dan sebagainya.

Interpersonal inteligence ciri-cirinya senang bergabung dalam organisasi, senang bersosialisasi, punya banyak teman dan sebagainya. Kalau seseorang memiliki interpersonal intelligence yang menonjol profesi yang cocok dantara lain humas, psikolog, kriminolog, pegacara, pembawa acara TV, presenter dan sebagainya.

Intrapersonal intelligence ciri-cirinya tahu mengenai kekuatan diri dan hal-hal yang harus ditingkatkan dari diri sendiri, mampu membuat rencana untuk masa depan dan sebagainya. Kalau seseorang memiliki intrapersonal intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain psikolog, guru, penulis, psikiater dan sebagainya.

Natural intelligence ciri-cirinya senang kegiatan di luar ruang, tertarik untuk berkebun, dan sebagainya. Kalau seseorang memiliki natural intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain ahli botani, dokter hewan, zoologist, ahli geologi dan sebagainya.

Setelah kita lebih mengenal keuatan dan kelemahan diri dari sisi intelegensi serta tahu apa yang ingin dicapai, maka motivasi sangat berperan, karena mendasari tindakan seseorang atau membuat usaha lebih terarah.

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Welcome to My Blog

Labels

Blogger templates

Follow Me !

Pengikut

- Copyright © MEKA TRONIKA -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -