Tampilkan postingan dengan label Telekomunikasi. Tampilkan semua postingan

Prinsip dari komunikasi wireless ini menggunakan kanal radio yang terpisah untuk berkomunikasi dengan cell site. Kanal yang digunakan adalah:
1. Forward link frequency, merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal data dari cell site ke media komunikasi.
2. Reverse Link Frequency, merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal data dari media komunikasi ke cell site
Istilah dalam Telekomunikasi Wireless
1. Cell, merupakan unit terkecil dalam cellular network. Ukuran cell tergantung keadaan geografis dari daerah yang dipasangi sehingga ukuran cell pada setiap daerah tidak sama.
2. Cluster, merupakan kumpulan dari beberapa cell yang saling berhubungan atau berdekatan setiap cellnya biasanya setiap cluster berisi 7 cell
3. Frequency Reuse, merupakan teknik dipakainya frekuensi yang sama untuk membagi banyak sinyal pada saat yang sama untuk komunikasi
4. Cell Splitting, merupakan teknik membagi area selular (cell) menjadi beberapa bagian.
Perkembangan Teknologi Wireless
1. AMPS (advanced mobile phone system)
2. TDMA (time division multiple access)
3. GSM (global system for mobile communication)
4. CDMA (code division multiple access)
5. GPRS (general packet radio service)
6. PCS (personal communication system)
7. ESMR/iDEN (enhanced specialized radio/integrated digital enhanced network)
1. Global System for Mobile Communication(GSM)
GSM pertama kali dikeluarkan tahun 1991, dan mulai berkembang pada tahun 1993 dengan diadopsi oleh beberapa negara seperti Afrika Selatan, Australia, Timur tengah, Amerika Utara.
GSM berkebang pesat karna menggunakan sistem Digital.
GSM adalah sistem telekomunikasi bergerak dengan menggunakan sistem selular digital.
Sistem telekomunikasi bergerak dibedakan atas dua:
1. Telekomunisasi Bergerak nonselular (sistem ini mendirikan sebuah menara yang dilengkapi dgn seperangkat antena sebagai pemancar sekaligus sebagai penerima yg didirikan ditengah-tengah area cakupan
2. Telekomunikasi Bergerak Selular (daerah cakupan dibagi dalam daerah yang lebih kecil dan masing-masing sel menggunakan stasiun yang bernama Base Transceiver System (BTS).
GSM menggunakan frekuensi 1800 Mhz
GSM mengirimkan data dengan kecepatan tinggi dengan menggukanan teknologi Hight Speed Circuit Switched Data (HSCSD) dengan kemampuan mengirim data sampai 64 Kbps s/d 100 Kbps.
GSM disusun atas 3 entitas fungsional yaitu:
1. Mobile Station, perangkat yang dibawa pelanggan atau dengan kata lain telepon selularnya yang akan menerima maupun mengirim kan data. Mobile Station terdiri dari radio transceiver, display, digital signal processor, dan kartu SIM (Subscriber Identity Module). Panggilan tidak dihubungkan dengan handphonenya tetapi dengan kartu SIM nya, sehingga kartu SIM bisa dimasukkan ke terminal lain.
2. Base Station Subsystem (BSS) yaitu peralatan pengendali hubungan antara radio dengan mobile station. BSS tediri dari BTS(base transceiver station) dan BSC (base station control).
3. Network Subsystem, yang merupakan bagian utama adalah Mobile Switching center (MSC) kegunaannya melakukan switching antar pengguna jaringan bergerak.
2. Code Division Multiple Acces (CDMA)
CDMA menggunakan teknik penyebaran spectrum.
Percakapan individual akan diencode atau disandikan dengan pengaturan digital secara pseudo random.
Perkembangannya tidak sepesat GSM yang banyak di adopsi oleh operator jaringan diberbagai negara.
CDMA di indonesia ditempati oleh PT. Mobile-8, Telecom, Telkomflexi, dan Esia.
Teknologi CDMA yang pertama adalah CDMA IS 95, yang hanya bisa berkomunikasi suara dan SMS.
CDMA dikembangkan menjadi CDMA 2000-1X dengan kemapuan komunikasi data kecepatan tinggi dan sudah bisa digunakan untuk layanan yang disuguhkan oleh GSM
Bekerja pada spectrum frekuensi 800 Mhz dan 1900 Mhz
Kecepatan trasfer data hingga 153.6 Kbps bahkan bisa sampai 2.4 Mbps
Beberapa keunggulan CDMA 2000-1X dibandingkan GMS adalah:
1. Tahan terhadap gangguan cuaca, karenanya noise CDMA sangat rendah
2. Daya pancarnya sangat rendah (1/100 GSM) yang memungkinkan hP CDMA irit dalam mengkonsumsi baterai.
3. Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali dari GSM) disebabkan lebih irit dalam gangguan frekuensi
4. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan semakin rendah.
3. General Packet Radio Service (GPRS)
GPRS merupakan langkah menuju jaringan generasi ketiga(3G)
Tujuan utama GPRS adalah untuk transfer data yang berukuran besar dengan cara yang lebih efisien dan ekonomis, karena GPRS merupakan layanan paket
switch, maka tagihan yang dibebankan pada pelanggan berdasarkan volume data yang ditransmisikan atau diterima bukan berdasarkan lamanya koneksi seperti
pada GSM.
Jaringan inti GPRS ditumpangkan pada jaringan inti GSM.
Arsitektur GPRS ditambahkan dua node jaringan baru dari GSM yaitu:
1. Serving GPRS Support Node (SGSN), berfungsi dalam pengiriman data paket dari dan ke mobile stationdalam area layanan.
2. Gateway GPRS Support Node (GGSN), berfungsi untuk merutekan data pelanggan dari jaringan data external ke SGSN.
4. Global Positioning system(GPS)
GPS merupakan suatu cara untuk menentukan arah dan posisi dengan menggunakan bantuan satelit.
GPS dapat digunakan untuk keperluan navigasi baik di darat, laut maupun udara, dan dunia bisnis seperti jasa pos.
GPS dibagi menjadi 2 (dua) jenis layanan, yaitu:
1. Standard Positioning Service (SPS)
Layanan ini merupakan layanan yang tersedia untuk pengguna GPS umum di seluruh dunia tanpa dikenai biaya secara langsung
2. Precise Positioning Service(PPS)
Layanan ini sebenarnya disediakan untuk keperluan militer. Untuk melindungi pesan dari satelit tidak sembarang orang dapat menerimanya karena digunakan sistem Cryptograpy untuk mengacak sinyal yang dikirim oleh satelit.
• Teknologi Jaringan Digital
Beberapa temuan infrastruktur TI digital diantaranya:
1. x-Digital Subscriber Line (x-DSl)
– Dikembangkan pada tahun 1977
– Dirancang unutk akses jaringan data atau internet yang memanfaatkan jaringan kabel tembaga dengan kecepatan 160 Kbps
– Dapat mengirimkan data dua arah dengan spektrum frekuensi dari 0 – 80 kHz.
– Teknologi ini memiliki dua jalur, yang satu digunakan untuk membawa suara secara analog seperti telepon dan jalur yang lain digunakan untuk membawa sinyal digital untuk komunikasi data.
2. Voice over Internet Protocol (VoIP)
– Menggunakan Internet protocol sebagai media untuk mentransmiskan data berupa suara.
– Menggunakan teknologi jaringan Paket Switching untuk mentransmisikan data.
– VoIP sangat menghemat Bandwidth dan biaya komunikasi.
Jaringan computer adalah
himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous
atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah computer dapat
membuat computer lainnya restart, shutdown, atau melakukan control lainnya,
maka computer-komputer tersebut bukan autonomous
(tidak melakukan control terhadap computer
lain dengan akses penuh).
Dua unit computer dikatakan
terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data/informasi, berbagi
resource yang dimiliki, seperti file, printer, media penyimpanan (hardisk,
floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang berupa teks, audio, maupun video
bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna computer
dalam jaringan computer dapat saling bertukar file/data, mencetak pada printer
yang sama dan menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringansecara
bersama-sama.
Tipa computer,
printer atau peripheral yang terhubung dalam jaringan disebut dengan node.
Sebuah jaringan computer sekurang-kurangnya terdiri dari dua unit computer atau
lebih, dapat berjumlah puluhan computer, ribuan, atau bahkan jutaan node saling
terhubung satu sama lain.
Di dalam jaringan computer
dikenal system antarnode (computer), yakni:
1.
Peer to Peer
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah
jaringan computer yang terdiri dari beberapa computer (biasanya tidak lebih
dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Untuk pengguanaan khusus, seperti
laboratorium computer, riset, dan beberapa hal lain, maka model peer to peer
ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.
Peer to peer adalah suatu model di mana setiap PC dapat
memakai resource pada PC lain atau memberikan resource nya untuk dipakai PC
lain. Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun server apada
periode yang sama. Metode peer to peer ini pada system Windows dikenal sebagai
Workgroup, dimana tiap-tiap computer dalam satu jaringan dikelompokan dalam
satu kelompok kerja.
Misalnya terdapat beberapa unit computer dalam satu
departemen yang diberi nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing
computer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing
untuk bertukar data atau resource yang dimiliki computer masing-masing, seperti
printer, cdrom, file, dan lain-lain.
Sumber: tukshareaja.wordpress.com
2.
Client – Server
Selainpada jaringan local, system ini juga diterapkan
dengan teknologi internet dimana ada suatu unit computer yang berfungsi sebagai
server yang hanya memberikan layanan bagi computer lain, dan client juga hanya
meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client
dengan melakukan login terlebih dahulu ke server yang dituju.
Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan
server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Alikasi yang
dijalankan pada sisi client bisa saja merupakan resource yang tersedia di
server atau aplikasi yang di install di sisi client namun hanya bisa dijalankan
setelah terkoneksi ke server.
Jenis layanan Client-Server antara lain:
1) File Server : memberikan layanan fungsi
pengelolaan file.
2) Print Server : memberikan layanan
fungsi percetakan.
3) Database Server : proses-proses
fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat
minta pelayanan.
4) DIP (Document
Information Processing) : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan,
manajemen, dan pengambilan data.
Model Client-Server dengan sebuah
server yang berfungsi umum(sumber: defri-network.blogspot.com)
Model Client-Server dengan dedicated server(sumber:
defri-network.blogspot.com)
Daftar Pustaka:
Melwin Syafrizal, Pengantar Jaringan Komputer, Penerbit
ANDI, Yogyakarta
I. UMUM
Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak antara sumber informasi dengan penerima informasi dekat, maka sistem transmisi yang dipakai cukup melalui udara. Namun bila jarak keduanya jauh dan sangat jauh, maka dibutuhkan suatu sistem transmisi yang lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri atas satu atau lebih media transmisi. Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik (kabel) maupun non fisik (nirkabel).
Media transmisi fisik merupakan media transmisi yang mempunyai bentuk fisik. Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung gelombang atau serat optik, sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang bebas (free space). Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam sistem transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem transmisi nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar dengan antena pemancar dan penerima dengan antena penerima.
II. JENIS MEDIA SALURAN TRANSMISI
Walaupun secara umum media saluran transmisi yang digunakan pada frekuensi tinggi maupun gelombang mikro (microwaves) dapat berupa sepasang penghantar atau sebuah penghantar berongga, namun dalam aplikasinya dapat kita bedakan dalam 4 kategori, yaitu:
a. Saluran transmisi dua kawat sejajar (two-wire transmission line)
b. Saluran transmisi koaksial (coaxial transmission line)
c. Microstrip dan Stripline
d. Bumbung gelombang (waveguides)
Saluran transmisi two-wire hanya cocok dipakai pada daerah frekuensi terendah dari spektrum frekuensi radio sebab pada frekuensi yang lebih tinggi saluran transmisi jenis ini memiliki redaman yang sangat besar. Untuk memperbaiki keterbatasan saluran two-wire ini maka pada frekuensi yang lebih tinggi, penggunaan sepasang penghantar sejajar digantikan oleh sepasang penghantar yang disusun dalam satu sumbu yang sama, disebut "coaxial". Dengan saluran ini redaman yang dialami medan elektromagnetik dapat dikurangi. Pada daerah frekuensi yang lebih tinggi lagi (gelombang mikro), saluran coaxial tidak cocok dipakai karena gelombang elektromagnetik merambat dalam bentuk radiasi menembus bahan dielektrik saluran sehingga redamannya semakin besar.
Untuk itu, digunakan suatu saluran berupa penghantar berongga yang disebut bumbung gelombang. Sedangkan untuk menghubungkan jarak yang dekat, pada frekuensi ini biasanya digunakan saluran transmisi yang disebut stripline dan
microwave. Berdasarkan konstruksi fisik, saluran transmisi dapat dibedakan menjadi yaitu:
2 Two-wire (Twin Lead)
Merupakan saluran dua kawat yang terdiri dari sepasang penghantar sejajar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik jenis polythylene. Saluran ini biasanya mempunyai impedansi karakteristik 300sampai 600dan banyak dipakai untuk menghubungkan penerima pesawat televisi dengan antena penerima pada daerah Very High Frequency (VHF). Struktur fisiknya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Garis putus-putus pada gambar tersebut menunjukkan medan magnet yang timbul di sekeliling induktor, sedangkan garis yang tidak putus-putus menunjukkan medan listrik.
Gambar 2.1 Two wire line
3 Coaxial Line
Merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced line), dimana salah satu kawat penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat penghantar yang lain dalam satu sumbu yang sama. Kedua kawat penghantarnya dipisahkan oleh bahan dielektrik Polyethelyne atau teflon.
Saluran transmisi ini paling banyak digunakan untuk mengirimkan energi dengan frekuensi radio (RF), baik dalam sistem pemancar maupun penerima. Impedansi karakteristiknya beragam, mulai dari 50 Ω sampai 75 Ω. Struktur fisik dan pola medannya dapat dilihat pada Gambar 2.2 dimana garis putus-putus menunjukkan medan magnet, sedangkan garis yang tidak putus-putus menunjukkan medan listrik.
Gambar 2.2 Kabel Coaxial
4 Balanced Shielded Line
Merupakan perpaduan dari saluran two wire line dan coaxsial, dimana kedua kawat penghantarnya saling sejajar, namun untuk mengurangi rugi-rugi radiasi digunakan pelindung (shielded) dari jalinan serat logam seperti pada saluran coaxial. Kabel ini mempunyai karakteristik yang lebih baik dibandingkan kabel two-wire.
5 Microstrip dan Stripline
Merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya berupa kabel yang bersifat kaku. Saluran transmisi jenis ini biasanya digunakan untuk bekerja pada daerah frekuensi gelombang mikro (orde GHz) dan digunakan untuk menghubungkan piranti elektronik yang berjarak dekat. Saluran microstrip biasanya dibuat dalam bentuk Primed Cabling Board (PCB) dengan bahan khusus yang mempunyai rugi-rugi rendah pada frekuensi gelombang mikro.
6 Bumbung gelombang (waveguides)
Bumbung gelombang (waveguides) merupakan saluran tunggal yang berfungsi untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik (microwave) dengan frekuensi 300 MHz – 300 GHz. Dalam kenyataannya, waveguide merupakan media transmisi yang berfungsi memandu gelombang pada arah tertentu. Pada frekuensi yang sangat tinggi, diatas 1 GHz, saluran transmisi tidak efektif lagi sebagai media transmisi gelombang elektromagnetik, karena pada frekuensi tersebut efek radiasi dari redaman saluran sudah terlalu besar.
Impedansi karakteristik dan mode perambatan gelombang pada saluran jenis ini berbeda dengan jenis sebelumnya. Salah satu aplikasi dari bumbung gelombang ini adalah serat optik. Walaupun kondisinya berbentuk kabel, namun serat optik merupakan saluran transmisi jenis "bumbung gelombang", dalam hal ini, bumbung berpenampang lingkaran (circular waveguide). Aplikasi yang lainnya yaitu sebagai pengumpan (feeder) pada antena parabola. Adapun gambar bumbung gelombang seperti pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Waveguide : (a) Rectangular Waveguide, (b) Circular Waveguide
III. KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI
Ketika hubungan antara sumber sinyal dengan beban sedang berlangsung, maka sinyal akan merambat pada pasangan kawat penghantar saluran transmisi menuju ke ujung yang lain dengan kecepatan tertentu. Semakin panjang saluran transmisi, maka waktu tempuh dari rambatan sinyal itu akan semakin lama. Arus yang mengalir di sepanjang saluran akan membangkitkan suatu medan magnet yang menyelimuti kawat penghantar dan ada kalanya saling berimpit dengan medan magnet lain yang berasal dari kawat penghantar lain disekitarnya. Medan magnet yang dibangkitkan oleh kawat penghantar berarus listrik, merupakan suatu timbunan energi yang tersimpan dalam kawat penghantar tersebut sehingga dapat dianggap bahwa kawat penghantar bersifat induktif atau memiliki induktansi[1,3].
Tegangan yang ada diantara dua kawat penghantar akan membangkitkan medan listrik. Medan listrik ini juga merupakan timbunan energi yang mungkin juga saling berimpit dengan medan listrik lain disekitarnya, sehingga akan timbul kapasitansi diantara dua kawat penghantar. Untuk saluran yang panjang,
induktansi dan kapasitansi itu akan menyebar secara merata pada sepanjang saluran dan besarnya tergantung pada frekuensi sinyal atau gelombang yang merambat didalamnya.
Setiap jenis saluran transmisi dua kawat juga mempunyai suatu nilai konduktansi yakni nilai yang merepresentasikan kemungkinan banyaknya elektron yang mengalir (arus) melewati atau menembus bahan dielektrik saluran. Jika saluran dianggap seragam (uniform), dimana semua nilai besaran-besaran tersebut sama disepanjang saluran, maka potongan kecil saluran dapat dianggap merepresentasikan panjang keseluruhan.
IV. IMPEDANSI KARAKTERISTIK
Gelombang yang merambat pada saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga, tidak akan mempengaruhi apa yang ada diujung saluran. Perbandingan antara tegangan dan arus diujung masukan saluran sesungguhnya dapat dianggap sama dengan perbandingan antara tegangan dan arus setelah mencapai ujung lainnya. Dapat diartikan bahwa arus dan tegangan diantara kedua kawat penghantar saluran itu memandang saluran transmisi sebagai suatu impedansi. Impedansi inilah yang disebut "Impedansi Karakteristik (ZO)" .
ZO = forwardarus/forwardtegangan....................................(2.1)
Jadi dapat dikatakan bahwa impedansi karakteristik adalah impedansi yang diukur diujung saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga. Bila daya dirambatkan pada saluran transmisi dengan panjang tak berhingga, maka daya itu
akan diserap seluruhnya disepanjang saluran sebagai akibat bocornya arus pada kapasitansi antar penghantar dan hilangnya tegangan pada induktansi saluran.
Gambar 2.4 Pengukuran Impedansi Karakteristik
Pada Gambar 2.4, diperlihatkan bahwa impedansi yang dipandang pada titik 1'-2' ke 1-2 berhingga) ke arah kanan adalah sebesar ZO juga. Tetapi dengan tingkat tegangan dan arus yang lebih kecil dibandingkan dengan tegangan pada titik 1-2. Sehingga bila impedansi pada titik 1'-2' digantikan dengan impedansi beban sebesar ZO, maka impedansi dititik 1-2 akan sebesar ZO juga.
Impedansi karakteristik saluran tanpa rugi-rugi (losses-line) dapat dituliskan sebagai berikut:
ZO = (akar L/C) [W/m]..... ................................................(2.2)
dimana :
L = induktansi total kedua kawat penghantar sepanjang saluran l (Henry)
C = kapasitansi antar kedua kawat penghantar dalutan sepanjang l (Farad)
Besar impedansi karakteristik suatu saluran transmisi maupun bumbung gelombang berbeda-beda dan nilainya ditentukan oleh ukuran fisik penampang dan bahan dielektrik yang digunakan sebagai isolator.
V. RUGI-RUGI (LOSSES) PADA SALURAN TRANSMISI
Tegangan maupun arus dari sinyal yang merambat disepanjang saluran transmisi akan mengalami penurunan seiring dengan jarak yang makin panjang, ini berarti saluran transmisi memiliki rugi-rugi.
Pada umumnya ada tiga macam rugi-rugi yang terdapat pada saluran transmisi yang sedang dilalui sinyal, yaitu :
a. Rugi-Rugi Tembaga
Rugi-Rugi ini antara lain berupa disipasi daya (I2R) yang berupa panas yang bersifat resistif dan rugi-rugi akibat efek kulit (skin effect). Makin tinggi frekuensi, makin besar resistansi yang timbul akibat skin effect ini, sehingga ini mengakibatkan rugi-rugi saluran makin besar. Jadi selain disebabkan oleh resistansi penghantarnya sendiri, rugi-rugi tembaga ini juga disebabkan oleh skin effect, yang menyebabkan resistansi penghantar pada frekuensi tinggi juga meningkat.
b. Rugi-Rugi Dielektrik
Rugi-rugi ini timbul diakibatkan oleh pemanasan yang terjadi pada kawat penghantar sewaktu dilalui arus bolak-balik. Daya yang dikirimkan sumber sinyal sebagian berubah menjadi panas yang terjadi
pada bahan dielektrik. Ketika dilalui arus bolak-balik, maka struktur atom dari bahan dielektrik akan mengalami perubahan dan perubahan ini membutuhkan energi. Energi inilah yang mengakibatkan timbulnya rugi-rugi daya. Semakin sulit struktur atom suatu bahan dielektrik berubah, maka semakin besar energi yang dibutuhkannya, yang berarti semakin besar rugi daya yang disebabkannya.
c. Rugi-Rugi Radiasi dan induksi
Rugi-rugi ini terjadi akibat adanya medan-medan elektromagnetik yang ada disekitar kawat penghantar. Rugi-rugi induksi terjadi ketika medan elektromagnetik disekeliling penghantar terkena langsung dengan suatu penghantar tersebut, akibatnya daya hilang pada penghantar tersebut. Rugi-rugi radiasi merupakan rugi-rugi yang disebabkan hilangnya sebagian garis-garis gaya magnet karena memancar keluar dari saluran transmisi.
Redaman muncul akibat adanya rugi-rugi pada saluran transmisi yang dinyatakan dalam satuan decibel per satuan ataupun neper per satuan panjang.
Diberdayakan oleh Blogger.