Posted by : Unknown
1 Nov 2012
Akhlak yang mulia memiliki kedudukan dan urgensi sangat penting dalam membangun masyarakat islam. Sayang sekali saat ini berkembang persepsi di masyarakat bahwa makna akhlak terbatas pada interaksi sosial yang baik dengan sesama. Ini jelas keliru dan merupakan kekeliruan yang fatal. Hal ini menyelisihi pengertian akhlak yang benar.
Pengertian Akhlak
Arti kata al-khuluq ( akhlak ) adalah as-sajiyah wa ath-thoab ( perangai dan tabiat ). Akhlak itu sebagaimana yang dikatakan para ulama, adalbentuk batin manusia. Sebab manusia itu mempunyai 2 bentuk :
- Bentuk Lahir ( zhohiroh ) yaitu bentuk penciptaan jasmani yang memang diciptakan oleh Allah demikian.
- Bentuk Bathin ( bathinnah ) yaitu keadaan jiwa tempat lahirnya berbagai perbuatan, entah perbuatan baik atau perbuatan buruk, tanpa perlu berpikir dan perlu pertimbangan terlebih dahulu.
Tentang pengertian kebajikan sendiri, kita bisa jumpai pada firman Allah yang artinya :
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. MerekaiItulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Al Baqarah: 177).
Para ulama Ahlus sunnah wal jama'ah telah memberikan keterangan tentang pengertian akhlak yang mencakup beberapa hal sebagai berikut :
- Akhlak kepada Allah
- Akhlak kepada sesama makhluk
Terkadang kita mendengar seorang muslim berkata 'Si Fulan ( yang non muslim ) akhlaknya lebih baik dari si fulan ( yang muslim ). Ucapan ini terlontar tatkala melihat kekurangan akhlak pada saudaranya sesama muslim, kemudian dia membandingkan saudaranya tersebut dengan seorang kafir yang memiliki interaksi sosial yang baik dengan sesamanya. Perkataan itu cukup fatal karena seorang muslim yang bertauhid kepada Allah, betapa pun buruk akhlaknya, betapapun besar dosa yang diperbuat, tetaplah lebih baik daripada seorang kafir, yang berbuat syirik kepada Allah ta’ala. Hal ini mengingat dosa syirik menduduki peringkat teratas dalam daftar dosa.
Seorang yang memiliki interaksi sosial yang baik terhadap sesama, namun dia tidak menyembah Allah atau tidak mentauhidkannya dalam segala bentuk peribadatan yang dilakukannya, maka dia masih dikategorikan sebagai seorang yang berahlak buruk.
Demikian gambaran singkat tentang pengertian akhlak.
Semoga bermanfa'at.
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2012
(44)
-
▼
November
(19)
- Theorema Superposisi
- Teorema Thevenin
- Hukum Ohm
- Pembiasan Cahaya
- Cara Bobol Serial Number Internet Download Manager...
- Grafik Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola
- Contoh Soal dan Pembahasan Persamaan Garis Lurus
- NO SMOKING, PLEASE !
- Kandungan Racun dalam Asap Rokok
- Tuhan Sembilan Senti
- Akhlak Sosial Islami
- Pengertian Akhlak
- 10 Akhlak Kepribadian Islami
- Tujuan Penciptaan Manusia
- Untuk Apa Kita Ada Di Dunia Ini?
- Proses Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
- Eksistensi Budaya Islam di Indonesia
- Keistimewaan Islam
- Kejayaan Islam di Masa Lalu
-
▼
November
(19)
Posting Komentar