Posted by : Unknown
7 Jul 2013
I.
PENGERTIAN
TRANSMISI DIGITAL
Data adalah entity yang menyampaikan
arti atau informasi. Sinyal adalah tampilan data elektrik atau elektromagnetik.
Pensinyalan adalah penyebaran sinyal secara fisik melalui suatu media yang
sesuai. Transmisi adalah komunikasi data melalui penyebaran dan pemprosesan
sinyal-sinyal. (Stallings, William. 2001)
Transmisi digital, berhubungan dengan
muatan dari sinyal. Untuk mencapai jarak yang jauh dipakai repeater yang
menghasilkan sinyal sebagai ‘1′ atau ‘0′ sehingga tidak terjadi distorsi.
Transmisi digital merupakan proses
pemindahan sinyal digital. Sinyal digital mengandung data – data dalam bentuk
biner. Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi digital memerlukan alat pengulang
(repeater). Alat pengulang menerima sinyal digital, memulihkan kembali pola
jajaran byte, dan metransmisi ulang sinyal yang baru. Oleh karena itu, redaman
dapat diatasi.
II.
CONTOH
TRANSMISI DATA DIGITAL
Contoh paling umum dari sinyal digital
adalah text atau character string. Informasi yang disajikan dalam bentuk text
lebih nyaman untuk dimengerti oleh manusia. Oleh karena itu, data binary yang
ditransmisikan melalui sinyal digital akan diproses untuk ditampilkan dalam
bentuk text. Data telah dirancang sedemikian rupa sehingga karakter dapat
direpresentasikan oleh pola byte dari data. Digunakan byte parity untuk
menentukan letak kesalahan dalam pengiriman data.
Secara prinsip, signaling secara
digital memiliki keunggulan dibanding signaling secara analog. Transmisi
digital lebih murah dan lebih terbebas dari noise.Oleh karena adanya redaman
dari kekuatan sinyal pada frekuensi yang tinggi, pulsa menjadi lebih bundar dan
lebih kecil. Redaman ini mengurangi proses kehilangan informasi yang terkandung
pada propagasi sinyal.
Data digital dapat direpresentasikan
dengan data analog dengan menggunakan modem (modulator – demodulator). Modem
mengubah sinyal binary menjadi sinyal analog dengan melakukan encoding data
dalam frekuensi yang membawanya. Hasil sinyal konversinya menempati spektrum
dari frekuensi tertentu di tengah – tengah frekuensi yang membawanya. Modem
merubah data digital yang berasal dari perangkat komputer menjadi data analog
yang selanjutnya disalurkan melalui kabel telepon.
III.
MACAM-MACAM
TEKNIK KOMUNIKASI/TRANSMISI DIGITAL
Terdapat berbagai macam - macam teknik
komunikasi/ transmisi digital antara lain :
v Transmisi data serial dan paralel (Serial and Paralel Data Transmission)
v Transmisi Sinkron dan Asinkron
(Asynchronous and Synchronous Transmission)
v Deteksi dan koreksi kesalahan (Error
Detection and Correction)
v Konfigurasi jalur (Line Configuration)
v Komunikasi Data Interface (Data
Communications Interfacing)
1)
Transmisi
Data
Gambar 1. Diagram sistem komunkasi Digital
a)
Parallel Transmission
Sistem kerja :
Dalam waktu bersamaan 8 bit (1
karakter) dikirim secara paralel
Contohnya digunakan untuk
menghubungkan komputer ke printer atau ke komputer lain dalam satu ruangan
dengan menggunakan kabel dengan delapan kawat
Transfer data lebih cepat, tapi hanya
digunakan untuk jarak yang relatif pendek atau terbatas
Gambar 2. Diagram sistem Transmisi Parallel
b)
Serial
Transmission
Sistem kerja :
Hanya membutuhkan 1 line/wire dalam
aplikasinya
bits dikirim secara kontinu dan tidak
bersamaan dalam satu waktu
dapat digunakan dalam jarak yang
relatif lebih jauh dari sistem transmisi parallel
Gambar 3. Diagram sistem Transmisi serial
i.
Synchronous
Transmission
Tidak menggunakan bit start dan stop
Kecepatan transmisi di ujung terima
dengan ujung kirim disamakan dengan clock signal yang dipasang di tiap komponen
Kecepatan transmisi lebih tinggi
tetapi ada kemungkinan error apabila clock tidak sinkron
Perlu clock re-syncronization
Gambar 4. Transmisi Sinkron
ii.
Asynchronous
Transmission
Pengiriman setiap karakter menggunakan
bit “start” dan “stop”
Ada overhead 2-3 bit per karakter
(~20%) à transmisi menjadi lambat
Bit start dan stop harus berbeda
polarisasinya agar penerima mengetahui kalau karakter berikutnya sedang dikirim
Metoda ini digunakan pada pengiriman
data yang intermittent (misalnya dari
keyboard)
Gambar 5. Transmisi Asinkron
IV.
KAPASITAS
KANAL
Ketika jumlah trafik panggilan mulai
meningkat, penggunaan frekuensi haruslah seefisien mungkin dan diusahakan untuk
menaikkan jumlah sel K pada sebuah pola frekuensi reuse 7-sel. Jika nilai K
meningkat, maka jumlah kanal frekuensi yang ditujukan pada sebuah sel akan
semakin mengecil (dengan mengasumsikan bahwa jumlah kanal yang dialokasikan
dibagi dengan K) dan efisiensi penerapan skema reuse-frequency.
Sebagai pengganti menaikkan jumlah K
dalam sebuah set sel, mari kita ambil nilai K tetap (misalkan nilai K=7) dan
memperkenalkan pengaturan sebuah antena berarah. Interferensi cochannel yang
terjadi dapat dikurangi dengan menggunakan antena berarah. Hal ini berarti
bahwa setiap sel terbagi menjadi tiga atau enam sektor dan menggunakan tiga
atau enam antena berarah pada sebuah base station. Tiap-tiap sektor ditujukan
pada sebuah set frekuensi (kanal). Interferensi yang terjadi antara dua sel
cochannel menurun.
V.
TEOREMA
NYQUIST
Sampling Nyquist-Shannon theorem,
setelah Harry Nyquist dan Claude Shannon, merupakan hasil mendasar dalam bidang
teori informasi, telekomunikasi tertentu dan pemrosesan sinyal. Sampling adalah
proses konversi sinyal (misalnya, fungsi waktu kontinu atau ruang) ke urutan
numerik (fungsi waktu diskrit atau ruang). Shannon versi menyatakan teorema:
[1]
Jika suatu fungsi x (t) tidak
mengandung frekuensi yang lebih tinggi dari hertz B, itu benar-benar ditentukan
dengan memberikan koordinat tersebut pada serangkaian titik berjarak 1 / (2B)
detik terpisah.
Teorema ini biasa disebut teorema
sampling Nyquist, karena juga ditemukan secara independen oleh ET Whittaker,
oleh Vladimir Kotelnikov, dan oleh orang lain, juga dikenal sebagai
Nyquist-Shannon-Kotelnikov, Whittaker-Shannon-Kotelnikov,
Whittaker-Nyquist-Kotelnikov -Shannon, WKS, dll, teorema sampling, serta Kardinal
Teorema Interpolasi Teori. Hal ini sering disebut hanya sebagai teorema
sampling.
Pada intinya, teorema menunjukkan
bahwa sinyal analog bandlimited yang telah sampel bisa sangat direkonstruksi
dari urutan tak terbatas sampel jika laju sampling sampel melebihi 2B per
detik, dimana B adalah frekuensi tertinggi dalam sinyal asli. Jika sinyal
berisi komponen tepat hertz B, maka sampel berjarak pada tepat 1 / (2B) detik
tidak sepenuhnya menentukan sinyal, meskipun pernyataan Shannon. Kondisi ini
cukup dapat menjadi lemah.
Laporan lebih baru dari teorema
kadang-kadang hati-hati untuk mengecualikan kondisi kesetaraan, yaitu kondisi
ini jika x (t) tidak mengandung frekuensi lebih besar atau sama dengan B;
kondisi ini setara dengan Shannon kecuali jika fungsi mencakup mantap
sinusoidal komponen pada frekuensi tepat B.
Teorema ini mengasumsikan idealisasi
dari setiap situasi dunia nyata, karena hanya berlaku untuk sinyal yang sampel
untuk waktu yang tak terbatas, setiap waktu terbatas x (t) tidak bisa sempurna
bandlimited. rekonstruksi Perfect matematis mungkin untuk model ideal tetapi
hanya sebuah pendekatan untuk sinyal dunia nyata dan teknik sampling, meskipun
dalam prakteknya sering yang sangat baik.
Teorema ini juga mengarah pada rumus
untuk rekonstruksi sinyal asli. Bukti konstruktif dari teorema mengarah ke
pemahaman tentang aliasing yang dapat terjadi ketika sistem pengambilan sampel
tidak memenuhi kondisi teorema.
Teorema sampling menyediakan suatu
kondisi yang cukup, namun tidak satu perlu, untuk rekonstruksi sempurna. Bidang
dikompresi penginderaan menyediakan kondisi sampling ketat ketika sinyal yang
mendasari diketahui jarang. Compressed penginderaan khusus menghasilkan
kriteria sampling sub-Nyquist.
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2013
(164)
-
▼
Juli
(10)
- Cara memasang RSS Feed di Blog
- Cara Membuat Form Contact Us di Blog
- Cara Membuat Follow Facebook di Blog
- Membuat Program Sederhana Delphi 7
- Memulai Delphi 7
- Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua
- Surat Permohonan Beasiswa Kepada Rektor
- Kisi – Kisi UAS Kewirausahaan
- Transmisi Digital
- Modulasi Frekuensi
-
▼
Juli
(10)
Posting Komentar