Posted by : Unknown
28 Jun 2013
I.
PENGERTIAN SINYAL
Apa
itu sinyal? Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau beberapa
dari karakteristiknya melambangkan informasi.
II.
JENIS-JENIS SINYAL
Terdapat
beberapa sinyal, setelah kita mengetahui tentang apa itu sinyal, lalu ada
berapakah jenis sinyal yang ada secara umum? Berdasarkan hakikatnya, sinyal
terbagi
menjadi 2 tipe yaitu Sinyal Analog dan Sinyal
Diskrit.
1. Sinyal
Analog
Jenis sinyal yang
pertama adalah sinyal analog, sinyal analog adalah suatu sinyal dimana salah
satu besaran karakteristiknya mengikuti secara kontinyu perubahan dari besaran
fisik lainnya yang melambangkan informasi, secara fisik sinyall analog berarti
selalu mempunyai nilai di sepanjang waktu. Karakteristik yang dimiliki oleh
sinyal analog antara lain : Amplitudo, frekuensi dan fasanya.
-
Sinyal
DC
Bentuk
atau tampilan sinyal DC dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar sinyal DC
Dari gambar
diatas dapat dilihat bahwa sinyal dc memiliki tegangan yang rata terhadap
frekuansi. Sinyal DC bisa
berpolarisasi negatif dan berpolarisasi positif tergantung dari penggunaan nya
nanti.
-
Sinyal
AC/Sinus
Bentuk Sinyal AC/Sinus dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Bentuk Sinyal AC/Sinus dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sinyal AC/Sinus memiliki amplitudo negatif dan positif, memiliki periode T = 1/f dan V+ dan V-
-
Sinyal
Cos
Sinyal cosinus adalah sama dengan sinus tetapi
yang membedakan adalah terjadi pergeseran fasa sebesar 90 derajat, bentuk
gambar sinyal cosinus dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini
Gambar sinyal cosinus
Pada gambar diatas
dapat dilihat bahwa sinyal cosinus dalam satu periode, setiap periode nya
dimulai dari fase 90 derajat, beda dengan sinus dimana fase nya dimulai dari
fase 0 derajat.
2. Sinyal
Diskrit
Sinyal diskrit
adalah suatu sinyal yang terdiri atas sederetan elemen yang berurutan terhadap
waktu, dimana salah satu atau lebih karakteristiknya membawa informasi.
Karakteristik dari sinyal diskrit adalah : Amplitudo, lebar dan bentuk
gelombangnya.
3. Sinyal
Digital
Sinyal digital
adalah sebuah sinyal diskrit dimana informasinya dilambangkan oleh sejumlah
deretan sinyal diskrit yang telah ditentukan jumlahnya.
-
Sinyal
Pulsa/Kotak
Dalam teknik digital secara garis besar terdapat dua kondisi logika yaitu kondisi HIGH yang direferensikan dengan angka 1, dan kondisi LOW yang direfernsikan dengan angka 0 , jadi dalam teknik digital pada inti nya yaitu hanya bermain di kondisi nol (0) dan kondisi satu (1), nah kondisi ini bisa digambarkan dalam bentuk sinyal yang disebut sinyal digital, bentuk sinyal digital dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dalam teknik digital secara garis besar terdapat dua kondisi logika yaitu kondisi HIGH yang direferensikan dengan angka 1, dan kondisi LOW yang direfernsikan dengan angka 0 , jadi dalam teknik digital pada inti nya yaitu hanya bermain di kondisi nol (0) dan kondisi satu (1), nah kondisi ini bisa digambarkan dalam bentuk sinyal yang disebut sinyal digital, bentuk sinyal digital dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar sinyal kotak
Pada gambar di atas
terlihat bahwa jika kondisi high atau kondisi berlogika 1, maka sinyal
digambarkan dengan sinyal kotak dengan tegangan 5V, dan jika kondisi low atau
kondisi logic 0, maka sinyal digambarkan dengan tegangan 0V.
III.
ANALISIS FOURIER
Analisis
Fourier adalah
proses matematika yang
digunakan untuk memecahkan masalah bentuk
gelombang kompleks
dengan menguraikan gelombang itu menjadi komponen sinusoidanya.
Setiap bentuk gelombang yang kompleks dapat diperlihatkan terjadi dari sejumlah
gelombang sinus murni terdiri dari suatu gelombang sinus dasar ditambah harmonik-harmonik
khusus gelombang itu. Sebagai contoh, dengan menambahkan harmonik gasal pada
sebuah gelombang sinus (yaitu 3f, 5f, 7f, dst.) akan diperoleh gelombang
persegi.
IV.
NOISE
Noise
(kebisingan), dalam pengertian umum, adalah suatu gangguan yang
"didengar" orang, tetapi dalam telekomunikasi kata noise juga dipakai
sebagai suatu istilah untuk gangguan listrik yang menimbulkan kebisingan yang
dapat didengar dalam suatu sistem.
Noise
dapat timbul dengan berbagai cara. Satu contoh jelas adalah waktu adanya
sambungan yang salah dalam suatu alat yang jika itu adalah pesawat penerima
radio, menghasilkan tipe kebisingan yang terputus-putus atau trackling
(gemercak) pada keluarannya. Noise juga terjadi apabila hubungan listrik yang
pembawa arus dibuat nyala mati, misalnya pada brusher tipe motor tertentu.
Sumber kebisingan semacam itu pada pokoknya dapat dihilangkan.
Gejala
alam yang menimbulkan kebisingan itu termasuk badai listrik, kobaran matahari
(solar flares), dan sabuk radiasi tertentu yang ada di ruang angkasa.
Kebisingan yang timbul dari sumber tersebut mungkin lebih sulit dilemahkan, dan
seringkali yang merupakan satu-satunya solusi ialah merubah posisi antena
penerimanya untuk memperkecil kebisingan yang diterima, sambil menjamin bahwa
penerimaan sinyal yang diinginkan itu tidak rusak berat.
Kebisingan
itu, yang terutama dimasalahkan didalam sistem penerimaan, dimana menurunkan
batas guna ukuran sinyal yang dapat diterima. Walaupun kehati-hatian dilakukan
untuk menghilangkan kebisingan dari sambungan yang buruk atau yang timbul dari
sumber luar, terbukti bahwa sumber kebisingan fundamental tertentu hadir
didalam perlengkapan elektronik yang membatasi kepekaan penerima. Penambahan
amplifier pada sistem penerima juga menambah kebisingan dan rasio sinyal
terhadap kebisingan (signal-to-noise ratio), yang merupakan kuantitas penting,
bisa mengalami penurunan dengan penambahan amplifier. Jadi, studi sumber
kebisingan fundamental dalam peralatan penting jika kita ingin memperkecil efek
kebisingan itu.
Jenis-jenis
noise adalah sebagai berikut:
1.
Thermal noise
2.
Shot niose
3.
Noise partisi
4.
Fliker niose frekuensi rendah
5.
Burst niose
6.
Avalanche noise
7.
Niose transistor bipolar
8.
Noise transistor efek medan
Noise dapat memberikan efek gangguan pada
sistem komunikasi dalam 3 area:
1.
Noise
menyebabkan pendengar tidak mengerti dengan sinyal asli yang disampaikan atau
bahkan tidak mengerti dengan seluruh sinyal
2.
Noise
dapat menyebabkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal.
3.
Noise
juga mengakibatkan sistem yang tidak efisien
V.
TUJUAN
SISTEM KOMUNIKASI
Tujuan sistem komunikasi adalah untuk
mengirimkan data sebanyak mungkin sesuai dengan waktu yang direncanakan, dengan
menggunakan cukup bandwidth, power,
dan channel yang tersedia. Jika noise memberi efek
gangguan pada sistem, baik karena kesalahan pada sistem penerimaan sinyal
maupun kegagalan sistem (malafungsi), perancang dan pengguna sistem harus
mengganti sistem tersebut. Untuk mengatasi noise ini diperlukan filter untuk
mengurangi gangguan noise supaya sinyal yang dikirim tidak tertekan oleh noise.
Namun, apapun cara yang digunakan, sistem komunikasi menjadi tidak efisien
karena membuang banyak waktu dan tenaga untuk mengatasi noise.
Diberdayakan oleh Blogger.
Posting Komentar