Penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan ini bisa menggunakan sembarang trafo baik yang CT maupun yang biasa, atau bahkan bisa juga tanpa menggunakan trafo rangkaian dasarnya adalah seperti pada Gambar.
Gambar 30. Penyearah Gelombang Penuh dengan Jembatan
(a) Rangkaian Dasar; (b) Saat Siklus Positip; (c) Saat Siklus
Negatip; (d) Arus Beban
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan dapat dijelaskan melalui Gambar 30. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan bagian positip dari siklus sinyal ac, maka (Gambar 30 b) :
D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i1 mengalir melalui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila jembatan memperoleh bagian siklus negatip, maka (Gambar 30 c):
D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4. Arah arus i1 dan i2 yang melewati RL sebagaimana terlihat pada Gambar 30b dan c adalah sama, yaitu dari ujung atas RL menuju ground. Dengan demikian arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan penjumlahan dari dua arus i1 dan i2, dengan menempati paruh waktu masing-masing (Gambar 30d).
Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah gelombang penuh dengan trafo CT, yaitu: Idc = 2Im/p = 0.636 Im. Untuk harga Vdc dengan memperhitungkan harga Vg adalah:
Vdc = 0.636 (Vm – 2Vg)
Harga 2Vg ini diperoleh karena pada setiap siklus terdapat dua buah dioda yang berhubungan secara seri.
Disamping harga 2Vg ini, perbedaan lainnya dibanding dengan trafo CT adalah harga PIV. Pada penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan ini PIV masing-masing dioda adalah:
PIV = Vm
Posting Komentar