Archive for Maret 2013

Ternyata Tubuh Kita Bisa Meramal

30 Mar 2013
Posted by Unknown
Tag :
Tubuh seseorang rupanya memiliki kemampuan tersembunyi yang dapat memprediksi atau mengisyaratkan suatu kondisi tertentu. Bahkan, tubuh akan terlebih dulu menyadari perubahan suhu, cuaca, dan musim kemudian memberikan isyarat kepada Anda.

Seperti dilansir Womansday, Sabtu (29/3/2013) tubuh Anda dapat mengisyaratkan suatu peristiwa atau kondisi tertentu dengan cara ini:

1. Sendi Anda dapat memprediksi cuaca
Ketika terjadi hujan badai, sebelumnya akan diawali oleh penurunan tekanan atmosfer. Hal ini dapat dirasakan oleh ujung sensoris sendi, yang dapat meningkatkan tekanan cairan sendi dan menyebabkan sedikit rasa sakit.

Meskipun rasa sakit ini kedengarannya tidak menyenangkan, tetapi inilah cara tubuh memprediksi cuaca dan mengingatkan Anda untuk mewaspadai terjadinya hujan badai.

2. Mata dapat memperingatkan bahwa tubuh Anda terlalu dingin
Badan akan menggigil ketika Anda kedinginan, tetapi mata Andalah yang akan memperingatkan bahwa suhu tubuh Anda telah terlalu dingin dan berbahaya. Ketika hipotermia semakin parah, pembuluh darah di mata akan menyempit untuk menghemat energi.

Ketika suhu dingin telah menyebabkan rasa tidak nyaman pada mata, segeralah menghangatkan diri. Hipotermia dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, kelelahan parah dan dapat menyebabkan kematian.

3. Denyut jantung dapat mengisyaratkan suatu peristiwa yang akan terjadi
Denyut jantung dapat memberikan sinyal pada tubuh bahwa Anda perlu mengantisipasi peristiwa-peristiwa tertentu yang akan terjadi tanpa isyarat. Peneliti dari Northwestern University menunjukkan serangkaian gambar dalam urutan yang tak terduga kepada para peserta studi dan mempelajari reaksinya.

Para peneliti menemukan bahwa detak jantung peserta akan dipercepat sebanyak 10 detik sebelum disajikan gambar yang menyeramkan. Hal ini menunjukkan bahwa jantung dapat memiliki firasat ketika sesuatu yang mendebarkan atau mengganggu akan terjadi.

http://images.detik.com/content/2013/03/30/766/080633_ramalan.jpg 

4. Vagina wanita bisa diaktifkan sebelum otaknya bisa
Kebanyakan wanita berpikir bahwa dirinya akan menyadari ketika berada dalam keadaan terangsang, tetapi para peneliti dari Belanda tidak setuju dengan hal ini. Peneliti menunjukkan kepada wanita sebuah video erotis dan ternyata vaginanya telah lebih dulu terangsang tanpa disadarinya, dimana akan mengeluarkan cairan pelumas vagina.

5. Pupil mata dapat menunjukkan tanda-tanda bahwa Anda sedang jatuh cinta
Pupil mata Anda akan cenderung membesar ketika berada dekat dengan orang yang Anda cintai. Dilatasi pupil dikontrol oleh sistem saraf simpatik, dimana sistem saraf ini akan bereaksi ketika melihat seseorang yang menarik, makanan yang tampak lezat, dan bahkan pemandangan alam yang indah.

6. Indra penciuman Anda dapat membangkitkan kenangan masa lalu
Korteks otak yang bertanggungjawab terhadap indra penciuman, terletak di dalam sistem limbik, yaitu tempat dimana seseorang menyimpan memori. Sehingga ketika Anda mencium aroma tertentu yang khas, misalnya seperti bau masakan favorit sang nenek, maka secara otomatis Anda akan teringat kembali dengan kenangan-kenangan masa lalu bersama nenek Anda.

7. Mata bisa memprediksi bahwa musim semi akan segera datang
Mata dapat menunjukkan bahwa musim dingin akan segera berakhir dan berganti dengan musim semi. Tanda-tandanya adalah mata akan cenderung gatal dan berair akibat jumlah serbuk sari tumbuhan dan spora yang akan meningkat ketika musim semi tiba. Serbuk sari ini dapat membuat mata terasa pedih, berair, dan gatal.

8. Migrain dapat menunjukkan terjadinya perubahan suhu yang ekstrim
Banyak orang yang terlalu sensitif terhadap perubahan cuaca ekstrim dapat memicu terjadinya migrain, misalnya seperti suhu yang sangat panas atau dingin. Perubahan cuaca dapat menyebabkan ketidakseimbangan bahan kimia otak, termasuk serotonin, yang dapat memicu migrain.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk29Ji42Xd1NeK2aIruvWCr92pqN5GEl_-jq_AlU1usf2Gsudj8LWSxw06u-zM0a1iC4pNABy7VjX_MciS6tFI2RCQtej2VozUR-4BWksrmz0flj_nhyphenhyphenbyZOQWqreUqP818kT4ILcTUwg/s1600/fortune_teller_copy.jpg


Google merupakan search engine terkemuka yang meduduki peringkat satu diantara web search lainnya, biasanya hampir setiap orang akan menggunakan google search ini untuk mencari berita atau informasi yang mereka inginkan. Ternyata, terdapat beberapa trik pencarian baru yang bisa dilakukan pada mesin pencari itu.Misalnya, ‘do a barrel roll’ di mana jika diketik di bar pencarian Google, akan terjadi koprol 360 derajat pada antarmuka pencarian itu.


Menariknya lagi, hal tersebut bukanlah satu-satunya hal yang bisa ditemukan dalam properti internet web luas Google. Teknisi Google secara mengejutkan berkomitmen memasukkan hal-hal mengejutkan pada mesin pencari itu.

Untuk melihat semua hal aneh yang bisa dijumpai di Google, berikut rangkuman hal-hal aneh terkeren yang bisa ditemukan di dalam Google Search. Apa saja...?


1. Do A Barrel Roll 
Ingin merasakan seperti apa rasanya terbang dengan jet tempur sembari mencari sesuatu di internet? Ketik ‘do a barrel roll’ pada bar pencarian Google dan saksikan seluruh laman akan berjumpalitan.


2. What Is The Loneliest Number?
Jangan takut menanyakan pertanyaan sulit pada Google. Ketik query ‘What is the loneliest number’ dan Google akan menjawab ‘1’. Kalkulator akan memberi jawaban sama saat Anda mengetik query ‘the answer to life, the universe, and everything’ dan ‘the number of horns on a unicorn’.


3. Askew
Saat mengetik query ini, Google akan mejadi sedikit mabuk.


4. Google Gravity
Lelah dengan Google yang tak memiliki berat? Masuk ke Google Earth dan masuki ‘Google gravity’ dan klik ‘I’m feeling lucky’. Saat bar pencarian, tombol dan logo jatuh ke bawah laman, Anda bisa melempar-lemparkannya di sekitar laman cukup dengan mengklik, drag dan melepasnya.


5. Recursion
Anda tahu saat masuk kamar mandi dengan banyak cermin dan saat berbalik, melihat pantulan diri seolah tak terbatas? Ini disebut recursion. Menurut Merriam-Webster, kata ini berarti ‘prosedur yang bisa diulang-ulang’. Pada Google, saat Anda mencari kata ini, Anda akan dibawa kembali dan kembali ke laman baru di mana hal ini seolah tak ada hentinya.


6. Where Is Chuck Norris?
Google akan memberi Anda laman kosong saat Anda mengklik “I’m Feeling Lucky” untuk mencari query tersebut. Pengguna akan diarahkan pada laman www.NoChuckNorris.com yang menampilkan teks dengan tulisan ‘Google tak akan mencarikan Chuck Norris karena Google tahu Anda tak mencari Chuck Norris, ia yang mencari Anda’. Laman ini juga memberi pengguna pilihan untuk mencari ‘laman dari jenggot Chuck’.


7. Once In A Blue Moon
Google Calculator juga mengembalikan pertanyaan sulit Anda. Ketik query ‘baker’s dozen’ dan kalkulator Google akan mengembalikannya dengan ‘13’. Mencari ‘once in a blue moon’ akan memberi Anda sejumlah angka komik kecil.


OPERASI ALJABAR PADA MATRIKS

18 Mar 2013
Posted by Unknown

Perkalian Matriks
Syarat Perkalian Dua Matriks
Jika matriks Am x n dan matriks Bp x q dikalikan, maka :
  • Banyaknya kolom matriks A harus sama dengan banyaknya kolom matriks B, sehingga n = p
  • Matriks hasil perkalian antara A dan B adalah matriks dengan ordo m x q
  • Perkalian dilakukan dengan menjumlahkan hasil kali setiap elemen baris matriks A dengan setiap elemen kolom matriks B yang sesuai
Contoh 1 
Diketahui matriks-matriks :
Manakah diantara operasi-operasi perkalian matriks berikut yang dapat dilakukan :
  1. A x B  Dapat, karena ordo matriks A adalah 2x3 dan ordo matriks B adalah 3x2, kolom matriksA sama dengan baris matriks B
  2. A x C  Tidak, ordo matriks A adalah 2x3 sedangkan ordo matriks C adalah 2x2, kolom matriks Atidak sama dengan baris matriks C
  3. B x C  Dapat, ordo matriks B adalah 3x2 dan ordo matriks C adalah 2x2, kolom matriks B sama dengan baris matriks C
  4. C x D  Tidak, ordo matriks C adalah 2x2 sedangkan ordo matriks D adalah 3x2, kolom matriks Ctidak sama dengan baris matriks D

Contoh 2
Diketahui matriks-matriks: A =  dan B = 
Tentukan dari perkalian matriks A x B
Jawab

Contoh 3
Diketahui matriks-matriks :
A =  dan B = 
Tentukan hasil dari perkalian matriks A x B
Jawab
A x B = 

Contoh 4
Diketahui matriks-matriks :
A =  
Tentukan:
a. A2
b. A3
Jawab
a. A2 = A x A                             
                     
b. A3 = A x A x A 
                          


Free Download Borland Delphi 7 + Serial Number and Key 
bahasa Delphi ini merupakan Bahasa Tingkat Tinggi dan sama dengan bahasa pemprograman Visual Basic, Delphi sebenarnya dulu berasal dari bahasa Pascal yang merupakan bahasa Tingkat Tinggi yang mudah dipelajari dan mudah digunakan (bagi saya, entah untuk anda bagaimana)

sebenarnya apa sih Bahasa Pemprograman Delphi itu? Delphi adalah sebuah IDE Compiler untuk bahasa pemrograman Pascal dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat lunak milik Embarcadero, divisi tersebut sebelumnya adalah milik Borland. Bahasa Delphi, atau dikenal pula sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE

Pada tanggal 8 Februari 2006, Borland mengumumkan akan melepas seluruh jajaran produk pengembangan aplikasi komputernya termasuk di antaranya Delphi. [1]. Saat ini Delphi menjadi bagian dari jajaran IDE milik Embarcadero Technologies setelah Embarcadero Technologies mengakuisisi CodeGear, anak perusahaan Borland yang menangani tool pengembangan aplikasi.

SREENSHOOT :


Download Tutorialnya disini !

Daripada repot-repot baca artikel saya yang aneh, ini dia bahasa Delphi Free Download
ada 2 Part, semua harus di download
SERIAL NUMBER :
6AKD-PD29Q9-RDF?JQ-X65Z
KEY : 
QX8-EEC



bila sesudah instalansi ada pesan "unable delphi32.$$$ to Delphi32.DRO" solusinya adalah cari Delphi32.dro di data C/Program Files/Borland/Delphi 7/Bin/Delphi32.Dro ubah delphi32.dro tersebut dengan ekstensi file delphi32.$$$ untuk windows XP

kalau menggunakan Windows 7 dengan processor Intel i Core3 keatas dengan bit 64
C/Program Files(X86)/Borland/Delphi 7/Bin/Delphi32.Dro ubah delphi32.dro tersebut dengan ekstensi file delphi32.$$$


Sebelum kita melangkah untuk membuat program melalui BORLAND DELPHI 7. ada baiknya kita mengetahui Apa itu Borland Delphi 7.

Delphi adalah salah satu bahasa pemrograman berbasis visual yang digunakan untuk membuat program aplikasi pada komputer. 
Borland Delphi 7
Bahasa pemrograman yang digunakan oleh Delphi sebenarnya merupakan turunan dari bahasa pemrograman pascal, yang dahulu pada Delphi dikenal sebagai objek pascal. Bagi Anda yang telah mengenal bahasa pemrograman pascal, maka mungkin Anda tidak akan terlalu kesulitan dalam mempelajari Delphi.

Melihat dari interface Delphi sekarang, yang sangat memudahkan penggunanya untuk membuat sebuah tampilan aplikasi sesuai keinginan. kita bisa memilih button, sebuah edit text ataupun latar untuk aplikasi yang kita buat.

Berikut tampilan dari Borland Delphi 7 :
  

Borland Delphi 7
Tampilan IDE DELPHI 7


Borland Delphi 7
Menubar dan Toolbar


Borland Delphi 7
Component Palette


Borland Delphi 7
Form Designer


Borland Delphi 7
Code Explorer


Borland Delphi 7
Object TreeView


Borland Delphi 7
Object Inspector

Oke, sedikit pembahasan tentang pengenalan Borland Delphi 7 diatas. mudah-mudahan bisa membuat sobat tidak asing lagi dengan aplikasi programmer ini. yang mana nantinya dengan aplikasi ini bisa menciptakan sebuah aplikasi ataupun software hasil dari kreatifitas kita sendiri. :)


(Petikan Kitab Risalatul Murid, Sayyid Al-Imam Abdullah Al-Hadad.ra] 

Sang murid harus berusaha sekuat tenaga mencegah anggota badan dari melakukan maksiat dan dosa. Setiap anggota harus didesak untuk mengerjakan ketaatan pada Allah SWT semata-mata, dan hendaknya ia tidakdigerakkan untuk berbuat sesuatu melainkan perkara yang akan mendatangkan manfaat pada dirinya dihari akhirat

BENCANA LISAN

la harus sungguh-sungguh dalam memelihara lisan (lidah) walaupun bentuk lisan itu kecil akan tetapi besar bahayanya. Hendaknya lisan dicegah dari berbohong, ngrasani (ghibah) dan seterusnya dari pembicaraan yang dilarang oleh agama. la harus mencegah dari pembicaraÂan hal-hal yang cabul dan kotor, dan tidak melibatkan diri dari masalah-masalah yang tidak ada sangkut pautnya dengan diri sendiri, meskipun yang demikian itu tidak haram hukumnya. Namun terdapat dampak yang dapat mengeraskan hati manusia, hanya buang-buang waktu saja dan tanpa ada keuntungan.
Seterusnya setelah sang murid tidak akan berbicara kecuali yangberfaedah, membaca Al-Qur'an atau berdzikir atau saling nasehat menasehati kepada saudara yang muslim, atau menyuruh berbuat ma'ruf (baik) dan mencegah berbuat munkar(jahat), ataupun untuk mencari dunia yang akan membantu untuk kepentingan akhiratnya. Nabi Alaihis shalatu was Salam bersabda :
Setiap pembicaraan anak adam akan dimintai pertanggung jawaban atas-Nya, kecuali berdzikir kepada 'Allah, ataupun menyuruh berbuat ma'ruf (baik) dan melarang berbuat munkar 

BENCANA TELINGA DAN MATA
Ketahuilah bahwa pendengaran dan penglihatan merupakan dua pintu yang senantiasa terbuka menuju ke daÂlam hati.
Apa saja yang masuk melalui kedua panca indera ini akan sampai ke hati. Betapa banyak masalah-masalah yang didengar atau dilihat oleh manusia dari hal-hal yang tidak wajar dan kesannya sampai ke dalam hati, lalu sulit sekali dihilangkan kesan tersebut, sebab hati cepat terpengaruh dengan segala apa saja yang datang dan menghampiri. Apabila hati sudah terpengaruh dengan suatu masalah, niscaya susahlah untuk memadamkan kesan tersebut. Sang murid harus berhati-hati memelihara pendengaran dan penglihatan dari masalah-masalah yang tidak baik. la harus berusaha dengan kesungguhan untuk membentengi seluruh anggota badannya dari segala maksiat dan dosa, dalam bergaul dengan urusan-urusan yang tiada manfaat bagi diri-nya.
Awas ! jangan sampai ia memandang pada bunga kehidupan dunia dan keindahannya, dengan pandangan yang memikat hati sebab sesungguhnya lahirnya dunia adalah fitnah dan penuh dengan bencana. Bathinnya adalah tauladan yang penuh dengan makna.
Berapa banyak murid memandang kelezatan dan keindahan dunia lalu hatinya terpikat, ia terus mencintainya serta berusaha untuk mengumpulkan dan menyimpannya.
Sang murid haus memandu penglihatan pada segala ciptaan Tuhan, supaya ia tidak melihat sesuatu selain daripadanya, kecuali Insaf dan Iktibar. Kalau ia melihat satu ciptaan hendaklah ia mengingat bahwa ciptaan itu akan binasa dan pergi tidak kembali lagi. Sebelumnya semua ciptaan tidak ada, lalu Allah mengadakannya dan betapa banyak anak Adam yang terpikat dan terpengaruh dengan ciptaan-ciptaan. Dan ada kalanya ciptaan-ciptaan akan kita tinggalkan untuk diwariskan pada generasi yang akan datang.
Jika anda melihat kepada ciptaan Allah yang ada sekarang ini, hendaklah anda melihat dengan pandangan seorang yang mengatakan pengakuannya, bahwa kesempurnaan kekuasaan Zat yang menciptanya, dan yang mengadakannya­ yaitu Allah SWT. Sebenar-benarnya semua ciptaan yang ada di langit dan bumi berseru (bertasbih) dengan lidahnya, didengar oleh orang-orang yang bercahaya, yang dapat melihat kepada sesuatu dengan Nur Allah Ta'ala bahwasannya tiada Tuhan melainkan Allah SWT Tuhan Maha Kuasa lagi

 


Sebelum Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, profesi beliau dalam mencari nafkah adalah seorang pedagang, setelah dilantik sebagai khalifah maka sebagaimana biasanya beliau berangkat ke pasar untuk berdagang, dijalan beliau bertemu dengan umar bin al-Khaththab dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah, keduanya menghampirinya dan berkata, “Profesimu sebagai pedagang kini sudah tidak sesuai lagi sejak engkau mengemban amanat yang amat besar ini.” Abu Bakar ash-Shiddiq menjawab, “Jika tidak dengan berdagang seperti ini bagaimana aku dapat menghidupi anak istriku?” Keduanya menjawab, “Mari ikut kami agar kami siapkan untukmu gaji.”

Maka sejak itu Abu Bakar diberi upah setengah kambing dan dijamin baginya pakaian beserta sandang pangan, Umar berkata, Biarlah aku yang mengurusi masalah qadha (peradilan), selanjutnya Abu Ubaidah berkata, “Serahkan kepadaku urusan pajak.” Umar berkata, “Sejak aku menjabat sebagi Qadhi di peradilan, selama sebulan penuh aku duduk menganggur tidak satupun terjadi persengketaan antara dua orang.”30

Dan yang menjadi sekretaris dan juru tulisnya adalah Zaid bin Tsabit, Utsman bin Affan atau siapa yang hadir ketika itu di sisinya.
Adapun gubernur untuk wilayah Makkah adalah Itab bin Sa’id, untuk wilayah Tha’if adalah Utsman bin Abi al-Ash, untuk wilayah adalah Shan’a Muhajir bin Abi Umayyah, untuk wilayah Hadramaut adalah Ziyad bin Lubaid, untuk wilayah Khaulan adalah Ya’la bin Umayyah, untuk wilayah Zubeid dan Rima’31 adalah Abu Musa al-Asy’ari, untuk wilayah al-Janad32 adalah Mu’adz bin Jabal, untuk wilayah Bahrain adalah al-Ala’ bin al-Hadrami.

Beliau juga mengutus Jabir bin Abdillah al-Bajalli ke Najran, Abdullah bin Tsaur -salah seorang dari Bani al-Ghauts- diutus ke daerah Jurasy33, kemudian belian mengutus Iyadh bin Ghanm al-Fahri ke Daumatul Jandal, wilayah Syam diserahkan kepada Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Syarahbil bin Hasanah, Yazid bin Abu Sufyan, Amru bin al-Ash, seluruhnya adalah pemimipin pasukan di bawah satu komandan yaitu Khalid bin Walid.34

Ketika itu Abu Bakr belum mendirikan baitul mal secara independen, melainkan hanyalah mengambil sebuah kamar kecil di rumahnya yang berada di sanuh, ketika salah seorang sahabat berkata padanya, “Tidakkah engkau memerlukan penjaga Baitul mal tersebut?” Dia menjawab, “Tidak, sebab kamar tersebut memiliki gembok yang terkunci. Namun ketika beliau pindah ke rumahnya yang di samping masjid Nabawi maka beliau harus memindahkan baitul mal tersebut ke sana. Ketika Abu Bakar wafat, maka Umar membuat para penjaga baitul mal secara khusus, ketika baitul mal dibuka tenyata mereka tidak menemukan apapun.35

Usia dan Wafat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata36, “Abu Bakar ash-Shiddiq wafat pada hari senin di malam hari, ada yang mengatakan bahwa Abu Bakar wafat setelah Maghrib (malam selasa) dan dikebumikan pada malam itu juga yaitu tepatnya 8 hari sebelum berakhirnya bulan Jumadil Akhir tahun 13 H, setelah beliau mengalami sakit selama 15 hari. Pada waktu itu Umar menggantikan posisinya sebagai imam kaum muslimin dalam shalat. Ketika sakit beliau menuliskan wasiatnya agar tampuk pemerintahan kelak diberikan kepada Umar bin al-Khaththab, dan yang menjadi juru tulis waktu itu adalah Utsman bin Affan, Setelah surat selesai segera dibacakan kepada segenap kaum muslimin, dan mereka menerimanya dengan segala kepatuhan dan ketundukan.37

Masa kekhalifahannya berjalan selama 2 tahun 3 bulan38, dan beliau wafat pada usia 63 tahun39 persis dengan usia Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, akhirnya Allah mengumpulkan jasad mereka dalam satu tanah, sebagaimana Allah mengumpulkan mereka dalam kehidupan.

Sebelum wafat beliau telah mewasiatkan agar seperlima dari hartanya disedekahkan sembari berkata, “Aku akan menyedekahkan hartaku sejumlah yang Allah ambil dari harta fai’ kaum muslimin.40
Ketika beliau dalam kondisi sekarat, ada yang berkata kepadanya, “Maukah anda jika kami carikan seorang dokter?” Maka spontan dia menjawab, “Dia telah melihatku (maksudnya Allah) dan Dia berkata, “Sesungguhnya Aku akan berbuat apa-apa yang Kukehendaki”.41

Disebutkan bahwa sebab beliau jatuh sakit dan wafat bahwa beliau dan al-Harits -seorang dokter yang masyhur- pernah memakan khazirah42 yang dihadiahkan kepada Abu Bakar, maka setelah memakan daging itu berkata al-Harits, “Angkatlah tangan anda wahai Khalifah Rasulullah, demi Allah sesungguhnya daging ini telah beracun, maka Abu Bakar segera mengangkat tangannya, sejak itu keduanya selalu merasa sakit hingga akhirnya keduanya wafat satu tahun kemudian.43

Versi lain ada yang mengatakan bahwa sebab wafatnya beliau karena mandi pada waktu musim dingin yang bersangatan, yang membuat beliau demam lalu wafat karena itu.
Dalam keadaan sakit beliau melantunkan sebuah bait syair,
Engkau selalu memberikan kabar duka cita atas kematian kekasihmu

Hingga kini engkaulah yang akan merasakan kematian itu
Banyak orang memiliki cita-cita
Namun kematian jualah yang menghadang segalanya44.
Ketika sakaratul maut pertanda ajal yang akan menjemputnya datang, putrinya ‘Aisyah -Ummul mukminin- membacakan sebuah bait syair,

Sesungguhnya tidak guna kekayaan bagi seseorang
Ketika dada terasa sempit dan susah bernafas
Mendengar itu beliau memandang kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha seolah-olah marah dan berkata, “Jangan katakan demikian wahai Ummul mukminin, namun katakan,
” Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (Qaf: 19).

Di antara wasiat beliau kepada ‘Aisyah, Aku tidak meninggalkan harta untuk kalian kecuali hewan yang sedang hamil, serta budak yang selalu membantu kita untuk membuat pedang kaum muslimin, karena itu jika aku wafat tolong berikan seluruhnya kepada Umar. Ketika ‘Aisyah menunaikan wasiat itu kepada Umar maka Umar berkata, “Semoga Allah merahmati Abu Bakar, sesungguhnya dia telah membuat kesulitan (untuk mengikutinya) bagi orang-orang yang menjadi khalifah setelahnya.45

Ketika Salman al-Farisi datang menjenguknya, Salman berkata, “Wahai Khalifah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikan aku wasiat, sebab kulihat engkau tidak akan dapat lagi melakukannya setelah hari ini.” Maka Abu Bakar menjawab, wahai Salman, pasti akan terjadi penaklukan (negeri-negeri kafir) tapi aku tidak pernah mengetahui apa-apa yang engkau peroleh dari bagianmu kecuali apa-apa yang dapat engkau makan dan engkau masukkan ke dalam perutmu, atau apa-apa yang dapat kau kenakan di atas punggungmu (pakaianmu), dan ketahuilah sesungguhnya barangsiapa yang mengerjakan shalat lima waktu, maka dia telah berada dalam lindungan Allah pada pagi hari maupun sore harinya, dan jangan sampai engkau membunuh seorang ahli dzimmah, maka kelak Allah pasti akan menuntutmu di hari kiamat dan mencampakkan dirimu dalam keadaan tersungkur dengan wajahmu ke dalam neraka.46

Ibn Sa’ad menyebutkan dengan sanadnya dari al-Qashim bin Muhammad dia berkata, “Abu Bakar dikafankan dalam dua kain, kain yang berwarna putih, dan satu lagi berwarna lain, beliau berpesan, ‘Sesungguhnya orang yang masih hidup lebih membutuhkan kain dari orang yang telah mati, sebab kain kafan hanyalah menutup apa-apa yang akan keluar dari hidung maupun mulutnya’.”47

Beliau dimakamkan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kamar (‘Aisyah) dan beliau dishalatkan oleh Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu.
Beliaulah yang pertama kali diangkat oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai amir dalam pelaksanaan ibadah haji pertama dalam Islam yaitu pada tahun 9 H, dan pada tahun berikutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam baru melaksanakan ibadah haji Wada’. Ketika beliau diangkat menjadi khalifah, beliau memerintahkan Umar untuk menjadi amir haji pada tahun 11 H, dan tahun berikutnya barulah beliau berangkat haji.


======================================

Menjelang berakhirnya tahun 2012, Lembaga Yahudi Shimon Wiesenthal Center (SWC) mengeluarkan daftar musuh Zionis Israel “2012 Top Ten Anti-Semitic/Anti-Israel Slurs”. Selain menempatkan Mursyid Am Ikhwanul Muslimin Muhammad Badi’ sebagai musuh utama Zionis nomor satu, lembaga yang didirikan Simon Wiesentha itu menempatkan Carlos Latuff sebagai musuh Israel nomor tiga. Siapakah Carlos Latuff? Berikut ini profilnya:
Carlos Latuff adalah seorang kritikal kartunis. Dilahirkan 44 tahun yang lalu di Brazil, Latuff memiliki darah keturunan Arab dari Lebanon. Karya-karyanya meliputi berbagai tema, termasuk anti-globalisasi, anti-kapitalisme, dan anti-intervensi militer AS. Latuff terkenal dengan karya-karyanya yang menyoroti Israel-Palestina dan, baru-baru ini, peristiwa Arab Spring. Latuff sendiri telah menggambarkan karyanya sebagai “kontroversial”.

Karya-karya Latuff banyak dimuat di media Brazil. Diantaranya The Brazilian edition of Mad, Le Monde Diplomatique, dan the Toronto Star. Sebagian karya Latuff juga dimuat di media Arab seperti the Saudi Magazine Character, Al Akhbar, dan lain-lain. Latuff juga mempublikasikan karyanya sendiri di website pribadinya.

Latuff banyak menggambar karikatur tentang Palestina dan Israel sejak ia mengunjungi wilayah Palestina pada 1990 lalu. Ia menjadi sangat kritis terhadap Israel setelah melihat langsung apa yang dialami rakyat Palestina. Akibatnya, Latuff mendapatkan kritikan atas karya-karyanya, terutama dari kalangan Pro
Zionis.

Diantara karya Latuff yang paling terkenal adalah seri karikatur We are all Palestinians (Arabic: كلنا فلسطينيون). Melalui tema itu Latuff menggambarkan semua orang yang tertindas, termasuk Afrika Selatan dan Tibet menyatakan “Saya Palestina.”

Latuff juga membuat serangkaian karikatur yang menggambarkan Perdana Menteri Ariel Sharon, Presiden AS George W. Bush, Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva dan PM Inggris Tony Blair sebagai monster dan sebagai Nazi.

Namun, dari seluruh karyanya, agaknya karikatur yang dibuatnya selama serangan Israel pada perang delapan hari Nopember lalu, yang dikenal sebagai “Hijarah As Sijjil” adalah karya yang paling dibenci Israel. Melalui karikaturnya tersebut, Latuff menggambarkan PM Israel Benjamin Netanyahu sedang membunuh dan menyiksa bayi Palestina demi elektabilitas pada pemilu mendatang. Karikatur itu pula yang menjadi pertimbangan SWC “menobatkan” Carlos Latuff sebagai musuh Israel nomor tiga.

Ketika ditanya tentang anti-semitic oleh Majalah Mingguan Yahudi Amerika, pada 2008 lalu, Latuff menegaskan:

“Kartun saya tidak saya tujukan pada orang-orang Yahudi atau Yudaisme. Fokus saya adalah Israel sebagai entitas politik, sebagai pemerintah, angkatan bersenjata mereka menjadi satelit kepentingan AS di Timur Tengah, khususnya kebijakan terhadap Palestina. Hal itu juga menegaskan bahwa mereka adalah penindas Palestina…”

SHARE yuk artikel diatas, semoga bermanfaat buat kita semua.
Hanya Allah sajalah yang mengetahui kematian seseorang.
Kisah ini terjadi pada jaman Nabi Ibrahim as, Beliau mempunyai seorang murid yang akan segera menikah. Tapi sebelum pemuda ini menikah , Nabi Ibrahim as ditemui oleh malaikat yang memberitahukan bahwa usia pemuda itu tidak sampai sehari lagi.
Bagaimana kisahnya, yuk kita simak bersama ..

Nabi Ibrahim as

Suatu hari Nabi Ibrahim as didatangi oleh salah satu muridnya, dan ia menceritakan bahwa ia akan segera menikah besok pagi.
Setelah berbincang sejenak, anak muda tersebut meninggalkan Nabi Ibrahim as.

Beberapa saat kemudian, Malaikat Maut mendatangi Nabi Ibrahim dan bertanya,

"Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?" tanya Malaikat Maut.

"Yang anak muda tadi adalah sahabat sekaligus muridku," jawab Nabi Ibrahim as.

"Ada apa dia datang menemuimu?" tanya Malaikat Maut lagi.

"Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi," jawab Nabi Ibrahim as.

"Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi," jelas Malaikat Maut.

Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.

Keesokan harinya Nabi Ibrahim as berjalan menuju rumah pemuda tersebut, dan alangkah terkejutnya Nabi Ibrahim melihat pemuda itu masih dalam keadaan hidup.
Dan pemuda itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan lancar. Nabi Ibrahim turut bahagia melihat muridnya menikah.

Walau senang, terbesit rasa sedih, rasa kasihan karena Nabi Ibrahim tahu bahwa kebahagiaannya tak akan lama. Namun apa yang terjadi berkata lain.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi Ibrahim as malah melihat anak muda ini panjang umurnya, hingga usia anak muda ini 70 tahun.

Nabi Ibrahim merasa penasaran, dan tak lama kemudian malaikat datang menemuinya.
Langsung saja Nabi Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena Malaikat tidak pernah akan berbohong.

"Apa gerangan yang membuat Allah SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda itu dulu?" tanya Nabi Ibrahim.

"Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut hingga engkau masih melihatnya hidup hingga sekarang," jelas Malaikat.

Kematian adalah di tangan Allah .. Memajukan atau memundurkan kematian adalah hak Allah semata ..

Diriwayatkan dari sahabat Amr bin Auf, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya sedekah seorang Muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya.” (HR. Thabrani).

Wallahu a'lam bishawab



Mampirlah sebentar, baca dan resapilah lalu ucapkanlah: Subhanallah.
Banyak sudah penelitian ilmiah yang membuktikan kebenaran sabda-sabda Nabi SAW secara ilmiah. Berikut ini adalah salah satunya. Nabi SAW bersabda:

"Bila engkau mendengar suara ayam jantan maka mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat malaikat, sedangkan bila engkau mendengar ringkikan keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari syaitan karena dia melihat syaitan." (Shahih, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

Kita sering kali mendengar hadits ini tetapi bisa jadi jarang memikirkannya dan tidak terlintas dalam benak kita untuk meneliti secara ilmiah mengapa itu terjadi.

Kemampuan sistem visual manusia di dunia ini terbatas. Dalam hal ini justru kalah dengan sistem visual keledai dan ayam jantan. Pandangan mata manusia terbatas dan tidak dapat melihat apa yang berada di bawah sinar infra merah atau di atas sinar ultraviolet.

Tapi kemampuan indera ayam jantan dan keledai melewati batas itu. Pertanyaannya sekarang, bagaimana keledai dan ayam bisa melihat syaitan dan malaikat, bukan sebaliknya?

Keledai itu dapat melihat dengan sinar infra merah, sedangkan syaitan sendiri berasal dari jin yang diciptakan dari api. Artinya, syaitan termasuk dalam lingkup infra merah. Karena itulah, keledai dapat melihat syaitan, tetapi tidak bisa melihat malaikat.
Adapun ayam jantan, ia mampu melihat sinar ultraviolet, sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya, artinya dari sinar ultraviolet. Karena itulah, malaikat dapat dilihat oleh ayam jantan.

Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa syaitan melarikan diri saat disebutkan nama Allah. Penyebabnya adalah karena para malaikat datang ke tempat yang disebut nama Allah itu, sehingga syaitan melarikan diri.

Mengapa syaitan menghindar bila ada malaikat?

Jawabannya adalah karena syaitan terganggu bila melihat cahaya malaikat. Dengan kata lain, jika sinar ultraviolet bertemu dengan sinar inframerah di satu tempat, maka sinar merah memudar. (sen)

Maha Suci Allah...!
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Muhammad Abdul Mu’thi, Lc.)
Al-Khilaf (perselisihan pendapat) dalam perkara agama memang jamak terjadi bahkan di kalangan sahabat Rasulullah SAW sekalipun. Namun demikian hal itu berbeda dengan yang selama ini dipahami banyak orang yang justru menjauh dari upaya mencari kebenaran dengan dalih “ini adalah masalah khilafiyah”.

Al-khilaf (perselisihan pendapat) di antara manusia adalah perkara yang sangat mungkin terjadi. Yang demikian karena kemampuan, pemahaman, wawasan dan keinginan mereka berbeda-beda. Namun perselisihan masih dalam batas wajar manakala muncul karena sebab yang masuk akal, yang bukan bersumber dari hawa nafsu atau fanatik buta dengan sebuah pendapat. Meski kita memaklumi kenyataan ini, namun (perlu diingat bahwa) perselisihan pada umumnya bisa menyeret kepada kejelekan dan perpecahan. Oleh karena itu, salah satu tujuan dari syariat Islam yang mudah ini adalah berusaha mempersatukan persepsi umat dan mencegah terjadinya perselisihan yang tercela. Tetapi, karena perselisihan merupakan realita yang tidak bisa dihindarkan dan merupakan tabiat manusia, Islam telah meletakkan kaidah-kaidah dalam menyikapi masalah yang diperselisihkan, berikut orang-orang yang berselisih, serta mencari cara yang tepat untuk bisa sampai kepada kebenaran yang seyogianya hal ini menjadi tujuan masing-masing pribadi. Para salaf (generasi awal) umat Islam telah terbukti sangat menjaga adab di saat khilaf, sehingga tidak menimbulkan perkara yang jelek, karena mereka selalu komitmen dengan adab-adab khilaf. (Kata pengantar Dr. Mani’ bin Hammad Al-Juhani terhadap kitab Adabul Khilaf hal. 5)

Macam-macam Khilaf
Adapun macam khilaf adalah sebagai berikut.
1. Ikhtilaf tanawwu’. Yaitu suatu istilah mengenai beragam pendapat yang bermacam-macam namun semuanya tertuju kepada maksud yang sama, di mana salah satu pendapat tidak bisa dikatakan bertentangan dengan yang lainnya. Semisal perbedaan ahli tafsir dalam menafsirkan Ash-Shirath Al-Mustaqim dalam surat Al-Fatihah. Ada yang menafsirkannya dengan Al-Qur`an, Islam, As-Sunnah, dan Al-Jama’ah. Semua pendapat ini benar dan tidak bertentangan maksudnya.
Demikian pula orang yang membaca tasyahhud dengan yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud ra, dia memandang bolehnya membaca tasyahhud yang lain seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas c dan lainnya. Perbedaan yang seperti ini tidak tercela. Namun bisa menjadi tercela manakala perbedaan seperti ini dijadikan sebab atau alat untuk menzalimi orang lain.

2. Ikhtilaf tadhad. Yaitu suatu ungkapan tentang pendapat-pendapat yang bertentangan di mana masing-masing pendapat orang yang berselisih itu berlawanan dengan yang lainnya, salah satunya bisa dihukumi sebagai pendapat yang salah. Misalnya dalam satu perkara, ada ulama yang mengatakan haram dan ulama yang lain mengatakan halal.
Dalam perselisihan semacam ini tidak boleh bagi seseorang untuk mengambil pendapat tersebut menurut keinginan (hawa nafsu)nya, tanpa melihat akar masalah yang diperselisihkan dan pendapat yang dikuatkan oleh dalil.

3. Ikhtilaf afham. Yaitu perbedaan dalam memahami suatu nash. Hal ini boleh namun dengan beberapa syarat di antaranya: Ia harus berpijak di atas jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah, tidak banyak menyelisihi apa yang Ahlus Sunnah di atasnya, kembali kepada yang haq ketika terbukti salah, dan hendaknya ia termasuk orang yang telah memiliki kemampuan untuk berijtihad.
(Hujajul Aslaf, Abu Abdirrahman dan Al-Qaulul Hasan fi Ma’rifatil Fitan, Muhammad Al-Imam)

Penyebab Perbedaan Pendapat di antara Ulama
Suatu hal yang telah kita ketahui bersama bahwa tidak ada seorang ulama pun –yang tepercaya keilmuan, amanah, dan ketaatannya– sengaja menyelisihi apa yang ditunjukkan oleh dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah. Karena orang yang sejatinya alim, niscaya yang menjadi penunjuk jalannya adalah kebenaran. Namun para ulama bisa saja terjatuh ke dalam kesalahan saat menyebutkan suatu hukum syariat. Kesalahan pasti bisa terjadi, karena manusia pada dasarnya lemah ilmu dan pemahamannya. Pengetahuannya pun terbatas, tidak bisa meliputi seluruh perkara.

Sebab terjadinya perselisihan pendapat di kalangan ulama dalam suatu hukum sendiri di antaranya sebagai berikut:
1. Karena dalil belum sampai kepadanya.
Hal ini tidak hanya terjadi setelah zaman para sahabat. Bahkan di zaman mereka pun pernah terjadi. Seperti tersebut dalam Shahih Al-Bukhari bahwa Amirul Mukminin ‘Umar bin Al-Khaththab ra melakukan safar menuju Syam. Di tengah perjalanan dikabarkan kepadanya bahwa di Syam tengah terjadi wabah tha’un. ‘Umar menghentikan perjalanannya dan bermusyawarah dengan para sahabat. Mereka berselisih pendapat. Ada yang mengusulkan untuk pulang dan ada yang berpendapat terus melanjutkan. Ketika mereka tengah bermusyawarah, datang Abdurrahman bin ‘Auf yang tadinya tidak ikut musyawarah karena ada suatu keperluan. Abdurrahman mengatakan: “Saya memiliki ilmu tentang ini. Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ فِي أَرْضٍ فَلاَ تَقْدُمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ وَأَنْتُمْ فِيْهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ
“Jika kalian mendengar di suatu negeri ada tha’un maka janganlah kalian memasukinya. Dan jika terjadi di tempat yang kalian ada di sana maka janganlah keluar (dari daerah tersebut, red.) untuk lari darinya.” (Lihat Shahih Al-Bukhari no. 5729)

2. Adakalanya hadits telah sampai kepada seorang alim namun dia belum percaya (penuh) kepada yang membawa beritanya. Dia memandang bahwa hadits itu bertentangan dengan yang lebih kuat darinya. Sehingga dia mengambil dalil yang menurutnya lebih kuat.

3. Hadits telah sampai kepada seorang alim namun dia lupa.

4. Dalil telah sampai kepadanya namun ia memahaminya tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Misalnya kalimat “أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاء” artinya: Atau kalian menyentuh perempuan, dalam surat Al-Ma`idah ayat 6. Sebagian ulama mengatakan bahwa sekadar seorang lelaki menyentuh perempuan batal wudhunya. Sebagian lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan menyentuh di sini adalah jima’ (bersetubuh) sebagaimana pendapat Ibnu ‘Abbas c. Pendapat inilah yang benar, dengan landasan adanya riwayat bahwa Nabi SAW mencium sebagian istrinya lalu berangkat menuju shalat dan tidak berwudhu.

5. Telah sampai dalil kepadanya dan dia sudah memahaminya, namun hukum yang ada padanya telah mansukh (dihapus) dengan dalil lain yang menghapusnya. Sementara dia belum tahu adanya dalil yang menghapusnya.

6. Telah datang kepadanya dalil namun ia meyakini bahwa dalil itu ditentang oleh dalil yang lebih kuat darinya, dari nash Al-Qur`an, hadits, atau ijma’ (kesepakatan ulama).

7. Terkadang sebabnya karena seorang alim mengambil hadits yang dhaif (lemah) atau mengambil suatu pendalilan yang tidak kuat dari suatu dalil.
(Diringkas dari risalah Al-Khilaf Bainal Ulama, Asbabuhu wa Mauqifuna minhu bersama Kitabul Ilmi karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t)

Sikap Kita terhadap Perselisihan yang Ada
Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan khilaf yang memiliki bobot dan dianggap adalah perbedaan pendapat ulama yang tepercaya secara keilmuan dan ketaatannya. Bukan mereka yang dianggap atau mengaku ulama namun sebenarnya bukan ulama. Bukan pula khilaf antara ahlul bid’ah seperti Khawarij, Syi’ah, dan lainnya dengan Ahlus Sunnah.

Sikap kita terhadap perselisihan ulama adalah:
1. Kita yakin bahwa khilaf mereka bukan karena menyengaja menentang dalil, namun karena sebab-sebab yang sudah kita sebutkan di atas serta sebab lain yang belum disebutkan.

2. Kita mengikuti pendapat yang lebih kuat dari sisi dalil. Karena Allah SWT tidaklah mewajibkan untuk mengikuti ucapan seseorang kecuali hanya Rasulullah SAW, baik jiwa ini menyukainya atau tidak. Adapun selain Rasulullah SAW, tidak ada jaminan terbebas dari kesalahan. Sehingga apa yang sesuai dengan hujjah dari pendapat mereka, itulah yang kita ambil dan ikuti. Sedangkan yang tidak sesuai dengan hujjah maka kita tinggalkan. Sebagaimana wasiat para imam untuk meninggalkan pendapat mereka yang menyelisihi dalil. Di sisi lain, meski kita dapatkan dari mereka adanya pendapat yang salah, ini bukanlah suatu celah untuk menjatuhkan mereka. Usaha untuk sampai kepada kebenaran telah mereka tempuh, namun mereka belum diberi taufiq untuk mendapatkannya. Jika mereka salah dengan pendapatnya –setelah usaha maksimal– maka tidak ada celaan atas mereka. Bahkan mereka mendapatkan satu pahala. Semestinya tertanam dalam jiwa kita sikap hormat dan memuliakan para ulama serta mendoakan rahmat dan ampunan bagi mereka. (Lihat Kitabul ‘Ilmi karya Asy-Syaikh Muhammad Al-‘Utsaimin t)

Bolehkah Mengingkari Pihak Lain dalam Permasalahan yang Sifatnya Khilafiyah?
Ada dua hal yang harus dibedakan yaitu, masalah-masalah khilafiyah dan masalah-masalah ijtihadiyah.
Masalah khilafiyah lebih umum sifatnya daripada masalah ijtihadiyah. Karena masalah khilafiyah (perbedaan pendapat) ada yang sifatnya bertentangan dengan dalil dari Al-Qur`an, hadits, atau ijma’. Permasalahan khilafiyah yang seperti ini harus diingkari.
Berbeda dengan permasalahan ijtihadiyah yang memang tidak ada nash atau dalil dalam permasalahan tersebut. Dalam masalah ijtihadiyah (yakni yang muncul karena ijtihad pada masalah yang memang diperkenankan berijtihad padanya), seseorang memiliki keluasan padanya. Manakala dia mengambil suatu pendapat yang ia pandang lebih kuat, maka yang menyelisihinya tidak boleh mencela.
Sebagai misal dalam masalah khilafiyah -untuk membedakan antara keduanya- adalah pendapat sebagian ulama yang membolehkan pernikahan tanpa wali nikah. Pendapat ini salah karena bertentangan dengan hadits Nabi SAW:

لَا نِكَاحَ إِلاَّ بِوَلِيٍّ
“Tidak ada nikah kecuali dengan wali.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani t menshahihkannya dalam Al-Irwa` no. 1839)
Ini dinamakan masalah khilafiyah.

Adapun contoh masalah ijtihadiyah seperti bersedekap atau meluruskan tangan setelah bangkit dari ruku’, di mana tidak ada nash yang sharih (jelas) yang menunjukkan posisi tangan setelah ruku’. Wallahu a’lam.
Al-Imam Ibnul Qayyim t menyatakan: “Ucapan mereka (sebagian orang) bahwa masalah-masalah khilafiyah tidak boleh diingkari, ini tidaklah benar. Karena pengingkaran adakalanya tertuju kepada ucapan atau pendapat, fatwa, atau amalan. Adapun yang pertama, jika suatu pendapat menyelisihi sunnah atau ijma’ yang telah menyebar maka wajib untuk diingkari menurut kesepakatan (ulama). Meskipun pengingkaran tidak secara langsung, namun menjelaskan lemahnya pendapat ini dan penyelisihannya terhadap dalil juga merupakan bentuk pengingkaran. Adapun masalah amalan jika ia menyelisihi sunnah atau ijma’ maka wajib diingkari sesuai dengan derajat pengingkaran. Bagaimana seorang ahli fiqih mengatakan bahwa tidak ada pengingkaran pada masalah yang diperselisihkan, padahal ulama dari semua golongan telah menyatakan secara tegas batalnya keputusan hakim jika menyelisihi Al-Qur`an atau As-Sunnah, meskipun keputusan tadi telah mengikuti atau mencocoki pendapat sebagian ulama?! Adapun bila dalam suatu permasalahan tidak ada dalil dari As-Sunnah atau ijma’ dan ada jalan (bagi ulama) untuk berijtihad dalam hal ini, (maka benar) tidak boleh diingkari orang yang mengamalkannya, baik dia seorang mujtahid atau yang mengikutinya….” (I’lamul Muwaqqi’in, 3/252)

Permasalahan ijtihadiyah jangan sampai menjadi sebab perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin, seberapapun besarnya permasalahan. Karena jika demikian, kaum muslimin justru akan bercerai berai, tidak punya kekuatan dan menjadi permainan setan dari kalangan jin dan manusia, serta menjadi umpan yang empuk bagi para musuh Islam. Sebagian orang tidak memerhatikan jenis ikhtilaf yang seperti ini, sehingga mereka menyangka bahwa setiap permasalahan yang diperselisihkan oleh ulama dijadikan dasar untuk memberikan loyalitas karenanya atau memusuhi yang menyelisihinya. Sikap yang seperti ini akan memicu berbagai kerusakan dan kebencian yang hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Hendaklah semboyan kita dalam permasalahan seperti ini adalah berlapang dada, yang mana salafus shalih berlapang dada padanya. Adalah Al-Imam Ahmad t berpendapat keharusan berwudhu karena keluar darah dari hidung dan karena berbekam. Maka Al-Imam Ahmad ditanya: “Bagaimana jika seorang imam shalat lalu keluar darinya darah dan tidak berwudhu, apakah anda bermakmum di belakangnya?” Beliau menjawab: “Bagaimana saya tidak mau shalat di belakang Al-Imam Malik dan Sa’id bin Musayyib?!” Yakni bahwa Al-Imam Malik dan Sa’id rahimahumallah berpendapat tidak wajibnya berwudhu karena keluar darah. (Adabul Khilaf, Hujajul Aslaf dan Al-Qawa’id Al-Fiqhiyah)

Dianjurkan untuk Keluar dari Lingkup Perselisihan
Ulama fiqih menyebutkan suatu kaidah yang penting yang seyogianya dijadikan pegangan yaitu:
يُسْتَحَبُّ الْخُرُوْجُ مِنَ الْخِلاَفِ
“Dianjurkan untuk keluar dari perselisihan.”
Puncak yang dicapai dari kaidah ini adalah kehati-hatian dalam beragama dan menumbuhkan sikap saling mencintai serta menyatukan hati, dengan cara melepaskan diri dari perselisihan pada perkara yang kemudaratannya ringan. Apabila meninggalkan sebagian hal yang disunnahkan akan menyampaikan kepada maslahat yang lebih dominan dan menutup pintu khilaf, maka perkara sunnah ditinggalkan.

Sebagaimana Nabi SAW membatalkan rencana untuk memugar Ka’bah dan menjadikannya dua pintu. Karena Nabi SAW memandang bahwa membiarkan Ka’bah seperti itu lebih besar maslahatnya, di mana banyak orang Quraisy yang baru masuk Islam dikhawatirkan akan punya anggapan bahwa Nabi SAW tidak menghormati kesucian Ka’bah. Dikhawatirkan nantinya mereka bisa murtad dari agama karenanya.

Demikian pula sahabat Ibnu Mas’ud ra mengingkari Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan ra di saat ia shalat dengan tetap seperti ketika bermukim (tidak qashar) dalam bepergian. Namun Ibnu Mas’ud tetap shalat di belakang ‘Utsman dengan tidak meng-qashar dan mengikuti khalifah. Ibnu Mas’ud ra berkata: “Perselisihan itu jelek.”
Oleh karena itu sejak dahulu ulama telah sepakat tentang sahnya shalat orang yang bermazhab Syafi’i di belakang orang yang bermazhab Hanafi. Demikian pula sebaliknya, sekalipun mereka berselisih tentang batal atau tidaknya wudhu seseorang bila menyentuh perempuan.
Kemudian yang perlu diperhatikan, dalam perkara yang diperselisihkan keharamannya maka jalan keluarnya adalah dengan meninggalkannya. Sedangkan perkara yang diperselisihkan tentang wajibnya maka jalan keluarnya adalah dengan dikerjakan.

Namun tingkatan untuk dianjurkan keluar dari area khilaf berbeda-beda sesuai dengan kuat atau lemahnya dalil. Yang menjadi ukuran adalah kuatnya dalil yang menyelisihi. Jika dalil yang menyelisihi lemah maka tidak dianggap, terlebih jika menjaga kaidah ini (karena dalil yang lemah) bisa menyampaikan kepada meninggalkan sunnah yang telah kuat.
Sebagai misal, bila ada yang mengatakan bahwa mengangkat tangan dalam shalat menjadikan batal shalatnya. Pendapat seperti ini tidak perlu dihiraukan karena bertentangan dengan hadits-hadits yang kuat dalam permasalahan ini.
Kemudian juga yang perlu diperhatikan bahwa jangan sampai karena menjaga kaidah ini kita menyelisihi ijma’. Jadi untuk bisa dijalankan kaidah tadi adalah dengan melihat kuatnya dalil orang yang khilafnya teranggap. Adapun bila khilafnya jauh dari dalil syariat atau merupakan suatu pendapat yang ganjil maka tidak dianggap. Orang yang pengambilan dalilnya kuat maka khilafnya dianggap meskipun derajatnya di bawah orang yang diselisihinya. (Diringkas dari Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah karya Ali Ahmad An-Nadawi dari hal. 336-342)

Adab yang harus Diperhatikan untuk Mengobati Perselisihan yang Terjadi di Antara Ahlus Sunnah
Pertama: Niatan yang tulus dan ingin mencari kebenaran. Seorang penuntut ilmu seharusnya bersikap obyektif.
Ini mudah secara teori namun susah dalam praktik. Karena tidak sedikit orang yang lahiriahnya seolah menyeru kepada kebenaran, padahal sejatinya dia sedang mengajak kepada dirinya atau membela dirinya dan syaikhnya. Mungkin hal ini yang menjadikan sebagian orang ketika membantah dan berdiskusi tidak bisa ilmiah, namun semata ingin menjatuhkan lawannya (yang menyelisihinya) dengan mengangkat masalah pribadi dan menggunakan bahasa celaan. Hendaklah masing-masing menjadikan Al-Qur`an dan hadits sebagai hakim yang memutuskan di antara mereka. Allah SWT berfirman:
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa`: 59)

Kedua: Bertanya kepada ulama Ahlus Sunnah. Allah SWT berfirman:
“Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (Al-Anbiya`: 7)

Ketiga: Menghindarkan perselisihan beserta penyulutnya semampu mungkin.
Hal ini bisa terwujudkan dengan:
1. Berbaik sangka terhadap ulama dan para penuntut ilmu serta mengutamakan ukhuwah Islamiah di atas segala kepentingan.
2. Apa yang dinyatakan/keluar dari mereka atau disandarkan kepada mereka dibawa kepada kemungkinan yang baik.
3. Bila keluar dari mereka sesuatu yang tidak bisa dibawa kepada penafsiran yang baik maka dicarikan alasan yang paling tepat. Hal ini bukan dimaksudkan untuk menyatakan bahwa ulama itu ma’shum atau tidak bisa salah, namun sebagai bentuk berbaik sangka kepada ulama.
4. Koreksi diri serta tidak memberanikan diri menyalahkan ulama kecuali setelah penelitian yang mendalam dan kehati-hatian yang panjang.
5. Membuka dada untuk menerima segala kritikan dari saudaramu dan menjadikannya sebagai acuan untuk ke depan yang lebih baik.
6. Menjauhkan diri dari perkara yang bisa menimbulkan fitnah dan huru-hara.
7. Komitmen dengan adab-adab Islam dalam memilih kata-kata yang bagus serta menjauhkan kata-kata yang tidak pantas.
(Lihat Adabul Khilaf, Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid hal. 44-47 dan An-Nush-hul Amin Asy-Syaikh Muqbil)

Contoh Penerapan Adabul Khilaf di Masa Salaf
Di antara sahabat Ibnu ‘Abbas c dengan Zaid bin Tsabit ra terjadi perselisihan pendapat tentang masalah yang berkaitan dengan hukum waris, di mana ia berpendapat bahwa kedudukan kakek itu seperti ayah, bisa menggugurkan saudara-saudara mayit dari mendapatkan warisan. Sementara sahabat Zaid ra berpendapat bahwa saudara-saudara mayit tetap mendapat warisan bersama adanya kakek. Ibnu ‘Abbas c sangat yakin bahwa pendapat Zaid ra salah, sampai-sampai Ibnu ‘Abbas c berkeinginan untuk menantangnya bermubahalah (saling berdoa agar Allah SWT memberi laknat kepada yang salah) di sisi Ka’bah.
Pada suatu saat, Ibnu ‘Abbas c melihat Zaid ra mengendarai kendaraannya. Maka dia pun mengambil kendali kendaraan Zaid dan menuntunnya. Zaid ra berkata: “Lepaskan, wahai anak paman Rasulullah!” Ibnu ‘Abbas c menjawab: “Seperti inilah yang kita diperintahkan untuk melakukan (penghormatan) kepada ulama dan pembesar kita.”
Zaid ra berkata: “Perlihatkan kepadaku tanganmu!” Ibnu ‘Abbas c mengeluarkan tangannya. Lalu Zaid ra menciumnya, seraya mengatakan: “Seperti inilah kita diperintahkan untuk menghormati keluarga Nabi.”
Ketika Zaid ra meninggal dunia, Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Seperti inilah –yakni wafatnya ulama– (caranya) ilmu itu lenyap. Sungguh pada hari ini telah terkubur ilmu yang banyak.” (Adabul Khilaf hal. 21-22)

Penutup
Telah terang atas kita rambu-rambu dalam menyikapi perbedaan pendapat di antara ulama Ahlus Sunnah. Yang tak kalah pentingnya bahwa kita hendaknya selalu memohon kepada Allah SWT untuk ditunjuki kepada kebenaran pada perkara yang diperselisihkan. Kita yakin bahwa kita lemah dalam segala sisinya. Hawa nafsu sering kita kedepankan sehingga jalan kebenaran seolah tertutup di hadapan kita. Kita menghormati para pendahulu kita yang telah mendahului kita dalam iman dan amal serta mendoakan kebaikan untuk mereka. “Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului dengan keimanan, dan janganlah Engkau jadikan pada hati kami kedengkian kepada orang-orang yang beriman, wahai Rabb kami sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr: 10)
Wallahu a’lam.

sumber:
Diberdayakan oleh Blogger.
Welcome to My Blog

Labels

Blogger templates

Follow Me !

Pengikut

- Copyright © MEKA TRONIKA -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -