Posted by : Unknown
18 Mar 2012
Mikrokontroler AT89C51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4KB Flash Programmable dan Erasable Read Only Memory (PEROM). Mikrokontroler berteknologi memori non volatile
kerapatan tingi dari Atmel ini kompatibel dengan mikrokontroler standar
industri MCS-51 (seperti mikrokontroler 8031 yang terkenal dan banyak
digunakan beberapa waktu lalu) baik pin kaki IC maupun set instruksinya
serta harganya yang cukup murah.AT89C51 mempunyai memori yang terdiri
dari RAM internal sebesar 128 byte dengan alamat 00H-7FH dapat diakses
menggunakan RAM address register. RAM Internal ini terdiri dari Register Banks dengan 8 buah register (R0-R7).Memori lain yaitu 21 buah Special Function Register dimulai dari alamat 80H-FFH. RAM ini beda lokasi dengan Flash PEROM dengan alamat 000H -7FFH.
IC AT89C51 mempunyai 40 pin yang sesuai dengan mikrokontroler 8031, dengan susunan kaki seperti Gambar 1 .
Gambar 1 Nama Pin-pin AT89C51
Jika kita lihat diagram blok mikrokontroler ini, terlihat jelas kesempurnaan dari fasilitas yang diberikannya. Gambar 2 merupakan diagram blok IC tersebut :
Gambar 2 Diagram blok AT89C51
Pada Gambar 2 terlihat bahwa terdapat 4 port untuk input output data, serta tersedia pula akumulator, register, RAM, stack pointer , Arithmetic Logic Unit (ALU), pengunci (latch) dan rangkaian osilasi yang membuat 89C51 dapat beroperasi hanya dengan 1 keping IC.
Adapun fungsi Pin pada mikrokontroler 8951:
1) Pin 1 sampai 8 (Port 1)
Port
1 merupakan Port I/O dwi-arah yang dilengkapi dengan pullup internal.
Penyangga keluaran Port 1 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan
TTL.
Kaki-kaki Port 1 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 1 dihubungkan ke ground (pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal. Port 1 juga menerima alamat bagian rendah (low byte) selama pengisian program dan verifikasi flash (Agfianto Eko Putra, 2004 : 90).
2) Pin 9 (RST)
Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.
3) Pin 10 sampai 17 (Port 3)
Port 3 merupakan port I/O dwi arah dengan dilengkapi pullup internal. Penyangga keluaran Port 3 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 3 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 3 dihubungkan ke ground (di-pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal.
Kaki-kaki Port 1 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 1 dihubungkan ke ground (pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal. Port 1 juga menerima alamat bagian rendah (low byte) selama pengisian program dan verifikasi flash (Agfianto Eko Putra, 2004 : 90).
2) Pin 9 (RST)
Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.
3) Pin 10 sampai 17 (Port 3)
Port 3 merupakan port I/O dwi arah dengan dilengkapi pullup internal. Penyangga keluaran Port 3 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 3 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 3 dihubungkan ke ground (di-pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal.
Tabel 1. Fungsi-fungsi Khusus Kaki-kaki Port 3
Kaki Port
|
Fungsi Alternatif
|
P3.0
|
RXD (port input serial)
|
P3.1
|
TXD (port output serial)
|
P3.2
|
INT0 (interupsi 0 eksternal)
|
P3.3
|
INT1 (interupsi 1 eksternal)
|
P3.4
|
T0 (input timer 0 eksternal)
|
P3.5
|
T1 (input timer 1 eksternal)
|
P3.6
|
WR (tulis ke memori data eksternal)
|
P3.7
|
RD (baca dari memori data eksternal)
|
4) Pin 18 (XTAL 2)
Pin ini merupakan output oscillator.
5) Pin 19 (XTAL 1)
Pin ini merupakan input oscillator.
6) Pin 20 (GND) dihubungkan ke Ground.
7) Pin 21 sampai 28 (Port 2)
Port 2 merupakan Port I/O dwi-arah dengan dilengkapi pullup internal. Penyangga keluaran Port 2 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 2 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 2 dihubungkan ke ground (di-pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal.
Port 2 akan memberikan byte alamat bagian tinggi (high byte) selama pengambilan instruksi dari memori program eksternal dan selama pengaksesan memori data eksternal yang menggunakan perintah dengan alamat 16 bit (misalnya : MOVX @DPTR). Dalam aplikasi ini, jika ingin mengirimkan “1”, maka digunakan pullup internal yang sudah disediakan. Selama pengaksesan memori data eksternal yang menggunakan perintah dengan alamat 8 bit (misalnya : MOVX @R1), Port 2 akan mengirimkan isi dari Shift Function Register Port 2. Port 2 juga menerima alamat bagian tinggi selama pemrograman dan verifikasi (Agfianto Eko Putra, 2004 : 90).
8) Pin 29 (PSEN)
Program Store Enable (PSEN) merupakan pin yang berfungsi pada saat mengeksekusi program yang terletak pada memori eksternal. PSEN akan aktif dua kali setiap cycle.
9) Pin 30 (ALE)
Pin ini dapat berfungsi sebagai Addres Latch Enable yang me-latch low byte address pada saat mengakses memori eksternal. ALE akan aktif pada saat mengakses memori eksternal.
10) Pin 31 (EA)
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai External Acces Enable (EA) yaitu mikrokontroler akan menjalankan program yang ada pada memori eksternal setelah sistem di reset. Jika berkondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan program yang ada pada memori internal.
11) Pin 32 sampai 39 (Port 0)
Port 0 merupakan Port keluaran/masukan (I/0) bertipe open drain bidirectional. Sebagai Port keluaran, masing-masing kaki dapat menyerap arus delapan masukan TTL. Port 0 dapat digunakan sebagai masukan-masukan berimpedansi tinggi.
Port 0 juga dapat dikonfigurasikan sebagai bus alamat/data bagian rendah (low byte) selama proses pengaksesan memori data dan program eksternal. Jika digunakan dalam mode ini Port 0 memiliki pullup internal tetapi lemah. Port 0 juga menerima kode-kode yang dikirimkan kepadanya selama proses pengisian program dan mengeluarkan kode-kode selama proses verifikasi program yang telah tersimpan dalam flash. Dalam hal ini dibutuhkan pullup eksternal selama proses verifikasi program (Agfianto Eko Putra, 2004 : 89).
12) Pin 40 (Vcc) dihubungkan dengan Vcc (+5 Volt).
Related Posts :
- Back to Home »
- Komputer , Programming »
- Mikrokontroler AT89C51
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2012
(44)
-
▼
Maret
(14)
- PLC (Programable Logic Controller)
- Pengertian Pneumatik
- Machining Proses (shearing, pressing, drawing, tur...
- PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK
- Materi Sensor
- Pengukuran Besaran Listrik
- Contoh Lamaran Pekerjaan
- Proses Pemesinan
- Step Using The Laptop
- Logam Ferro dan Non Ferro
- Electronics Teknisi
- Contoh Daftar Riwayat Hidup
- Mikrokontroler AT89C51
- Cheat GTA Vice City PC
-
▼
Maret
(14)
Posting Komentar